Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
KOMITE Olimpiade Indonesia (KOI) menyesalkan ancaman sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA), yang menyatakan Indonesia tidak memenuhi prosedur standar anti-doping.
Menanggapi pernyataan WADA, Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari menyebut pihaknya segera berkoordinasi dengan pemerintah. Tujuannya, mencari solusi terbaik agar hak Indonesia di olahraga internasional dapat terlindungi.
“NOC Indonesia menyesalkan kejadian ini. Meski ini bukan ranah kerja NOC, kami turut prihatin karena dampak yang ditimbulkan memengaruhi peran Indonesia di olahraga Internasional," ujar Okto, sapaan akrabnya, dalam keterangan resmi, Jumat (8/10).
Baca juga: Ada Sanksi WADA, 3 Turnamen Bulu Tangkis di RI Tetap Berjalan
Diketahui, WADA menyebut Korea Utara dan Indonesia dianggap tidak patuh dalam mengimplementasikan program uji doping yang efektif. Akibatnya, Indonesia berpotensi kehilangan hak di olahraga internasional, hingga status Indonesia dipulihkan kembali.
Yang menjadi sorotan penting adalah Indonesia dilarang menjadi tuan rumah untuk turnamens olahraga regional, kontinental, hingga kejuaraan dunia. Selain itu, Indonesia juga terancam tidak bisa tampil dengan bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di ajang Internasional.
“Ini menjadi pelajaran bersama. Ketika kita ingin berprestasi di level dunia, sudah sepatutnya kita mengikuti aturan Internasional. Olahraga punya otoritas tertinggi, yakni Komite Olimpiade Internasional (IOC), yang memiliki bidang khusus seperti WADA,” pungkas Otto.
Baca juga: Dianggap tidak Patuh oleh Badan Antidoping Dunia, Indonesia tidak Bisa Gelar Laga Internasional
Dalam waktu dekat, beberapa federasi olahraga nasional akan mengadakan kejuaraan level internasional di Indonesia. Seperti, PP PBSI yang akan menggelar Indonesia Masters (16-21 November), Indonesia Open (23-28 November) dan BWF World Tour Finals 2021 (1-5 Desember).
Agenda padat multi event Internasional juga menanti Indonesia pada 2022, yakni Asian Indoor & Martial Art Games (10-20 Maret), SEA Games (Mei), Islamic Solidarity Games (9-18 Agustus), Asian Games (10-25 September), hingga Asian Youth Games (20-28 Desember).(KOI/OL-11)
Adi mengatakan berdasarkan survei Litbang Kompas, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Prabowo cukup tinggi.
Kafe-kafe kembali ramai, dan para pembeli memadati pasar yang telah dibuka kembali.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai posisi PDIP tidak cukup kuat bersuara di parlemen karena kalah dari sisi jumlah.
PDI Perjuangan dikenal memiliki rekam jejak baik saat berada di luar pemerintahan selama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mereka mengumpulkan semua elemen masyarakat sebagai bentuk kepedulian terhadap adanya pemerintahan baru yang akan memimpin Kota Depok lima tahun ke depan.
KETUA Umum Partai NasDem Surya Paloh menekankan soal posisi partainya di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Surya juga mengajak para kader untuk berpikir waras.
KOI juga telah mendaftarkan atlet snowboarding berusia 13 tahun, Zazi Betari Landman, sebagai wakil pertama Indonesia yang masuk dalam sistem FIS.
KOI membuka ruang seluas-luasnya bagi cabang olahraga nasional untuk menjadi bagian dari keluarga besar KOI.
Prestasi olahraga Indonesia di level Olimpiade merupakan bagian dari cita-cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam Program Asta Cita.
Pihak IOC telah memutuskan untuk tidak lagi berafiliasi dengan International Boxing Association (IBA) dan digantikan dengan World Boxing.
Olympic Solidarity adalah inisiatif program pengembangan global dari IOC yang bertujuan mendukung NOC di semua negara anggota di seluruh dunia.
Indonesia diwakili oleh 18 atlet muda yang akan berjuang untuk mendapatkan medali emas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved