Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Atlet Nonpelatnas Berikan Persaingan

Akmal Fauzi
05/10/2021 15:46
Atlet Nonpelatnas Berikan Persaingan
Pembukaan PON Papua(MI/Susanto)

ATLET bulutangkis nonpelatnas dari Bengkulu memberikan perlawanan ke atlet DKI yang dihuni banyak pemain pelatnas di babak penyisihan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Nomor beregu memulai pertandingan bulu tangkis PON XX yang diikuti 20 provinsi pada Selasa (5/10). Tim Ibu Kota sedikit kerepotan menghadapi Bengkulu pada laga perdana.

Tunggal putri Pelatnas PBSI yakni Ruselli Hartawan dan Stephanie Widjaja menjadi kunci dari keberhasilan DKI Jakarta mengalahkan Bengkulu 2-1.

Ruselli harus bermain rubber game melawan Rakhmatul Fuadah dengan skor 25-27, 21-11 dan 21-7 untuk mengunci kemenangan pertama DKI.

Keunggulan DKI dibalas ganda putri Bengkulu Aisyah Nuraini/Annisa Mubarokah yang mengalahkan Aurum Oktavia Winata/Nahla Aufa Dhia ulhaq 17-21, 21-12 dan 21-15.

Baca juga: KOI Ingin Bawa Turnamen Olahraga Internasional ke Papua

Stephanie Widjaja memupus perlawanan Bengkulu dengan mengalahkan Salsabilha Sumita dengan skor 21-5, 21-4.

Ada 32 atlet bulu tangkis penghuni Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta yang tampil di PON XX. DKI Jakarta menjadi kontingen dengan jumlah atlet pelatnas terbanyak di PON Papua, yakni 10 orang.

Delegasi Teknis cabang olahraga bulu tangkis PON Papua 2021 Mimi Irawan mengatakan, para atlet tersebut merupakan atlet pelatnas pratama. Sementara para atlet pelatnas utama PBSI tidak turun di PON XX karena berlaga di ajang Sudirman Cup di Finlandia yang baru selesai dilanjutkan ke Piala Thomas dan Uber di Denmark.

Mimi mengatakan, persaingan di cabang bulutangkis PON XX lebih merata.

"Tidak ada atlet pelatnas (utama), jadi persaingan merata, tinggal siapa yang lebih siap karena tidak ada alasan,” kata Mimi.

Mimi berharap KONI Pusat bisa membuat kebijakan larangan atlet pelatnas untuk bertanding di PON. Hal itu penting agar memberi kesempatan talenta-talenta muda untuk berprestasi.

“Saya memikirkan lebih baik atlet dari pelatnas tidak perlu ikut lagi (PON), tapi tergantung keputusan dari KONI Pusat. Ini demi mencari bibit atlet masa depan," jelasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya