Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Raih Kemenangan Perdana di MotoGP, Bagnaia Lega

Basuki Eka Purnama
13/9/2021 05:04
Raih Kemenangan Perdana di MotoGP, Bagnaia Lega
Pembalap Ducati Francesco Bagnaia melakukan selebrasi usai menjuarai GP Aragon.(AFP/LLUIS GENE)

PEMBALAP Ducati Francesco Bagnaia boleh berlega hati setelah menahan gempuran juara dunia enam kali Marc Marquez di GP Aragon, Minggu (12/9), guna merebut kemenangan perdananya di ajang MotoGP.

Hasil itu menjadi kesuksesan pertama Bagnaia di kelas premier setelah meraih 10 kemenangan di Moto2 dan Moto3 dalam kariernya.

Merebut posisi pole dengan rekor lap baru Sirkuit MotorLand, Pecco--sapaan Bagnaia--memimpin lomba sejak start dan dibuntuti Marquez, yang mengincar kemenangan ke-58 di MotoGP.

Baca juga: Bagnaia Raih Kemenangan Perdana MotoGP

Kedua pembalap melesat cukup jauh dari rival-rival mereka dan Marquez melancarkan serangan pada lap-lap terakhir.

Tiga lap tersisa menjelang finis, Marquez sempat beberapa kali mengambil alih pimpinan lomba sebelum Bagnaia merestorasi posisinya.

Pada upaya ketujuhnya mencoba menyalip, Marquez justru melebar dari tikungan sehingga membuat Bagnaia bisa sedikit bernafas menuju garis finis demi kemenangan perdananya di kelas premier.

"Kemenangan ini seperti suatu pembebasan. Kami telah bekerja keras untuk meraih hasil ini," kata Bagnaia seperti dikutip AFP.

"Tidak mudah bertahan di depan Marquez. Dia masih sangat kompetitif bahkan ketika dia tidak dalam kondisi 100%," kata pebalap Italia itu mengacu cedera yang dialami Marquez sejak musim lalu itu.

Marquez pun mengakui Bagnaia sulit ditaklukkan hari itu di Aragon.

"Pecco sangat kuat. Saya mencoba melihat di mana titik kelemahan dia tapi dia tidak punya satupun. Dia mengerem lebih larut daripada saya. Saya mencoba (menyalip) tapi setiap kali saya berada di limit," aku Marquez.

Sementara itu, pemuncak klasemen sementara Fabio Quartararo tidak menemukan kecepatan untuk bisa finis lebih baik dari P8 kendati start dari baris terdepan.

"Saya tidak senang, hari ini aneh," kata pembalap berjuluk El Diablo itu.

"Saya meningkatkan kecepatan saya pagi ini, tapi sesuatu yang aneh terjadi saat balapan. Hal ini bisa terjadi kadang-kadang."

"Tapi ini bukan kegagalan total. Kami akan bekerja keras untuk menganalisa apa yang terjadi, dan pekan depan kami akan membalap di Misano," lanjutnya.

Juara dunia bertahan Joan Mir melengkapi podium di peringkat tiga untuk Suzuki.

Dengan lima balapan tersisa musim ini, Quartararo mengoleksi 214 poin, diikuti Bagnaia dengan 161 poin dan Mir terpaut empat poin di belakang. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya