Partisipasi Masyarakat untuk Olahraga Masih Rendah, Jadi Tantangan DBON

Ilham Ananditya
01/9/2021 17:24
Partisipasi Masyarakat untuk Olahraga Masih Rendah, Jadi Tantangan DBON
Atlet anggar asal Papua berlatih tanding di Wisma Atlet Mandala Jayapura.(Antara)

DALAM upaya meningkatkan prestasi olahraga nasional Indonesia di ranah global, pemerintah menyusun Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Itu menjadi arahan Presiden Joko Widodo dalam peringatan Hari Olahraga Nasional ke-37 pada 9 September 2020.

Pembinaan olahraga untuk peningkatan prestasi tentu perlu kesinambungan antarlini dan sektor terkait. Jokowi, sapaan akrabnya, pun menginginkan adanya kajian total dari rancangan ulang ekosistem olahraga, serta sinergisitas pembinaan atlet dari daerah hingga nasional.

Menurut Deputi IV Bidang Olahraga Prestasi Kemenpora Chandra Bhakti, saat ini DBON masih menunggu payung hukum berupa peraturan presiden. Sembari menunggu kepastian tersebut, program DBON akan terus dijalankan.

Baca juga: Gim Esports Lokal Pertama Ikuti PON XX Papua

Pembinaan terhadap 14 cabang olahraga unggulan yang mengutamakan teknik dan akurasi, juga lebih difokuskan untuk mengincar sasaran Olimpiade. Pihaknya juga sudah bekerja sama dengan Kemendikbud untuk memberikan kurikulum pendidikan khusus bagi atlet.

"Tentunya di tengah masa mereka latihan sembari fokus pada pendidikan reguler. Mereka ditakutkan menjadi tidak fokus. Sehingga, kami sudah bekerja sama untuk permasalahan ini," ujar Chandra dalam seminar virtual, Rabu (1/9).

"Prioritas jangka panjang saat ini partisipasi dan kebugaran jasmani masyarakat Indonesia untuk kegiatan olahraga yang masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan DBON ke depannya," imbuhnya.

Kemenpora mencatat hanya 34% partisipasi masyarakat Indonesia terhadap kegiatan olahraga. Dengan adanya target 70% partisipasi masyarakat, dapat memicu kemunculan atlet bertalenta dari berbagai wilayah.

Baca juga: KOI Puji Keputusan Kemenpora Tetap Lanjutkan Pelatnas

"Selain itu, target lainnya untuk berdirinya 10 sentra latihan nasional unggulan yang berstandar internasional. Lalu, dua sentra untuk atlet elite di Cibubur dan Hambalang," ungkap Chandra.

"Pada DBON juga diputuskan 12 cabor unggulan yang pasti akan diprioritaskan untuk keikutsertaan Indonesia di kancah dunia. Sementara, 2a cabor lainnya dalam proses pembinaan lebih lanjut," lanjut dia.

Adapun cabor yang dimaksud adalah bulu tangkis, angkat besi, panahan, pajat tebing, menembak, karate, taekwondo, balap sepeda, atletik, renang, dayung dan senam artistik. Sementara yang sedang dalam proses pembinaan lebih lanjut, yakni wushu dan pencak silat.(OL-11)

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya