Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PEMBALAP sepeda Annemiek van Vleuten mengabaikan jet lag perjalanan sejauh 10.000 km dari Jepang untuk menjuarai San Sebastian Classic, Sabtu (31/7), atau cuma tiga hari setelah merebut medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
"Mengingat jet lag, saya merasa agak lebih lelah," kata pembalap sepeda Belanda berusia 38 tahun yang dinobatkan sebagai juara time-trial Olimpiade Tokyo, Rabu (28/7) lalu.
Dia kemudian menjalani penerbangan selama 12 jam menuju Eropa, tempat dia menghormati komitmen untuk turun membalap bersama tim Spanyol Movistar, yang berbasis di wilayah Basque.
Baca juga: Jadwal Hari Ini, Anthony Ginting Berusaha Lolos ke Final
Pembalap sepeda tangguh itu melesat sendirian dari jarak 10 km untuk menang dengan selisih hampir satu menit.
"Ini txapela pertama saya," kata dia merujuk baret tradisional Basque, yang diberikan kepada juara lomba balap sepeda ini yang baru dua kali melombakan nomor putri.
"Saya lelah sekali dan mengalami jet-lag. Saya tidak bisa tidur banyak selama dua hari terakhir," aku Van Vleuten tentang perjalanan pulang jauhnya dari Tokyo.
Namun, dia dan timnya memiliki waktu untuk melewati jalur tersebut lebih dulu.
"Ini lebih merupakan kemenangan luar biasa seluruh Tim Movistar," kata dia seperti dikutip AFP.
Van Vleuten bisa saja memenangkan dua medali emas Olimpiade Tokyo jika bukan karena kesalahan mengenaskan di nomor road race.
Melewati garis finis, dia mengira sudah memenangkan emas seraya merayakannya dengan mengepalkan tangan ke udaraa.
Yang terjadi justru pembalap sepeda amatir dari Austria Anna Kiesenhofer yang lebih dulu finis. Tetapi, dia secara meyakinkan menjuarai nomor time trial di Fuji International Speedway.
Van Vleuten menampilkan performa dominan untuk menyelesaikan hampir satu menit di depan Anna Kiesenhofer. (Ant/OL-1)
Andy Prayoga membuat kejutan dan berhasil mencatatkan waktu tercepat 2 menit 58.208 detik.
Salah satu kejutan tahun ini adalah kembalinya nomor Urban Downhill ke dalam daftar lomba.
ISSI akan memanfaatkan dana yang digelontorkan pemerintah untuk mempersiapkan atletnya ke dua ajang besar.
Bernard Van Aert membawa pulang satu medali perak dan dua medali perunggu dari ajang Asian Track Championships 2025 di Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia, pada 21-27 Februari 2025.
Ajang ini menjadi penanda bahwa tim balap sepeda professional Nusantara BYC mulai bebenah diri untuk kembali menjadi tim terbaik di Indonesia.
Pemandangan sawah dan bentangan pantai akan menjadi pemandangan yang dapat dinikmati para peserta nantinya
Kehadiran atlet murni adalah langkah maju dalam perkembangan MMA di Tanah Air.
Presiden IOC Thomas Bach akan secara resmi menyerahkan jabatan presiden kepada Presiden terpilih Kirsty Coventry dalam upacara serah terima khusus di Olympic House di Lausanne, Swiss.
Harapan besar IPSI agar pencak silat dapat tampil sebagai cabang olahraga ekshibisi di Olimpiade Los Angeles 2028.
Memperingati Hari Ulang Tahun IPSI ke-77, ribuan pendekar pencak silat akan berkumpul dalam Apel Nasional Pendekar Pencak Silat
IPSI mengikhtiarkan berbagai upaya agar pencak silat mendapat pengakuan resmi sebagai olahraga Olimpiade.
Hendra Kwee, Ph.D. menyelesaikan pendidikan sarjana dari jurusan Fisika ITB, pendidikan master dan doctoral dari the College of William and Mary, USA.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved