Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
ATLET bulu tangkis Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu sama-sama keluar dari babak penyisihan grup di ajang Olimpiade Tokyo 2020 dengan status juara grup, Selasa (27/7).
Sama-sama bertanding di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, ganda putri Greysia/Apriyani dan ganda putra, Ahsan/Hendra berhasil merebut kemenangan dengan permainan tiga gim.
Greysia/Apriyani berhasil menyapu bersih babak penyisihan grup A dengan laga terakhir melawan unggulan pertama pasangan asal Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota. Sedangkan Ahsan/Hendra menggilas pasangan asal Korea Selatan, Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae di laga terakhir grup D.
Pelatih ganda putri Greys/Apri, Eng Hian, melihat pasangan ganda putri Indonesia sedang beruntung melawan unggulan pertama ketika performa mereka sedang tidak maksimal karena Sayaka sedang cedera di lutut kanannya.
“Saya melihat Greys/Apri bermain normal, hari ini lawan mereka underperform karena kita semua tahu kondisi pasangan Jepang seperti apa. Di dua laga sebelumnya juga saya melihat lawan Greys/Apri bermain tidak normal seperti ada ketegangan.” tegas Eng Hian, pelatih yang menemani Greysia/Apriyani selama di Tokyo.
“Untuk perempat final saya fokus ke penjagaan kondisi saja, karena perjalanan masih panjang, kuncinya dengan menjaga kebugaran fisik dan teknik serta tetap rileks untuk tetap mengontrol ekspektasi.” tambah Eng Hian.
Memuncaki klasemen grup A ternyata bukan fokus utama Greysia/Apriyani. Mereka hanya ingin lolos ke perempatfinal.
“Dari awal kami hanya memikirkan strategi permainan seperti apa. Kami hanya mau berupaya mengatur ritme permainan di dalam lapangan.” ungkap Apriyani.
Baca juga : Aksi Gigit Kuping Ala Tyson Terjadi Di Ring Tinju Olimpiade Tokyo
Hal yang sama juga diungkapkan dari rekan setimnya, Greysia Polii. Dirinya bersyukur dapat menang hari ini karena sebenarnya dirinya tidak terlalu memikirkan untuk keluar sebagai juara grup A. “Kami hanya ingin lolos ke perempatfinal dan kami masih mampu mengeluarkan 100% kemampuan kami tadi,” ungkap Greysia.
“Tapi kami bersyukur akhirnya bisa jadi juara grup. Sekarang tinggal menanti siapa lawan kami selanjutnya,” lanjutnya.
Ganda putra Ahsan/Hendra lebih memilih untuk fokus pada pemulihan ketimbang merasa puas, ketika mereka akhirnya menyabet kemenangan di laga terakhir.
“Alhamdulillah kami bersyukur melewati babak penyisihan tapi jangan puas dulu, masih harus terus fokus persiapan babak berikutnya karena perjalanan masih panjang. Di perempat final dan seterusnya lawan makin berat. Jadi tidak boleh lengah.” ucap Ahsan.
Hendra juga sepakat dengan rekan mainnya itu, mengingat undian untuk babak perempat final juga belum diketahui sehingga berpeluang meladeni lawan yang lebih menyulitkan.
“Belum lega sama sekali, masih tegang karena baru lolos grup. Karena belum tahu lawan siapa kita nanti di perempat final, sekarang kami akan fokus untuk pemulihan. Besok ada waktu istirahat untuk istirahat dan latihan agar bisa bugar lagi.” tambah Hendra
Menyikapi pertandingan terakhir mereka di Grup D, The Daddies, julukan Ahsan/Hendra, menyebutkan bahwa mereka hanya berusaha menerapkan strategi terbaik untuk memastikan lolos ke perempat final.
“Hari ini kami memang sudah siap menghadapi mereka (pasangan Korea Selatan). Kuncinya mengambil satu gim dulu untuk memastikan lolos. Jadi bisa lebih nyaman main di gim berikutnya. Alhamdulillah tadi kami bisa ambil poin gim pertama dan gim selanjutnya dapat bermain lebih lepas. Penting sekali memenangkan pertandingan ini.” tutur Ahsan. (OL-7)
Kejuaraan Asia Bulu Tangkis Junior 2025 akan dibagi menjadi dua kategori, yaitu kategori beregu pada 18-22 Juli dan kategori perorangan pada 23-27 Juli.
PBSI telah mengkaji performa Fadia yang selama ini juga bermain rangkap.
Jika Indonesia Arena tidak memungkinkan, pemerintah juga membuka opsi penggunaan venue alternatifuntuk Piala Sudirman dan Piala Thomas-Uber.
PASANGAN ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, akan tampil di partai final Indonesia Open 2025, Minggu (8/6) malam berhadapan wakil Korea Selatan (Korsel)
Atmosfer Istora Senayan kembali memanas! Final Indonesia Open 2025 resmi digelar hari ini, Minggu (8/6), mulai pukul 12.00 WIB tadi.
Fajar dan Fikri sebelumnya sempat berduet di ajang Kejurnas mewakili klub SGS PLN.
Sabar/Reza menang lawan wakil Tiongkok, Liang Wei Keng/Wang Chang 21-17 dan 22-20 di laga 32 besar All England di Utilita Arena Birmingham, Rabu (12/3).
Hendra Setiawan berharap kehadirannya mampu membawa Sabar/Reza bermain maksimal di All England.
Ganda putra Indonesia Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani mengaku optimistis menjalani debut mereka di BWF World Super 1000 All England 2025.
Hendra Setiawan, legenda bulu tangkis ganda putra Indonesia, akan menjalani peran baru yakni sebagai pelatih Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani di turnamen All England 2025.
Keberadaan pada pebulu tangkis dalam bisnis rumah makan Padang ini menjadi investasi mereka saat pensiun sebagai atlet.
Penggemar yang menyaksikan fun match tersebut terlihat terhibur dengan duel mantan pemain nomor satu dunia itu. Sesekali keempatnya bercanda saat menghadapi satu sama lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved