Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
MATTEO Berrettini mendapat pelajaran berharga setelah tunduk di tangan Novak Djokovic di partai final Wimbledon, Minggu (11/7). Ia mengaku yakin bisa tumbuh dari pengalaman dan kembali untuk mengangkat trofi turnamen Grand Slam itu.
Meskipun Djokovic berperingkat satu dunia dan sangat dijagokan sebagai juara, Berrettini memberi perlawanan dengan servis kencang dan forehand mematikannya.
Petenis Italia itu datang ke Centre Court setelah sebelumnya memenangi turnamen pemanasan Wimbledon di Queen's.
Baca juga: Djokovic: Saya Adalah yang Terbaik
Kendati Djokovic kalah di set pertama lewat tiebreak, Berrettini selalu terlihat sebagai yang terbaik kedua di laga itu.
"Tentunya sekarang saya kecewa," kata petenis unggulan ketujuh turnamen itu, yang berkesempatan menjadi petenis pertama Italia yang meraih titel tunggal Wimbledon.
"Saya kesal karena saya kalah. pasalnya, saya pikir saya tidak memainkan permainan terbaik saya. Akan tetapi saya harus bilang berkat Novak dengan caranya, membuat saya bermain seperti ini. Itu mungkin kekuatan dia. Itu kenapa dia salah satu yang terbaik," lanjutnya.
Akan tetapi, Berrettini melihat sisi positif yaitu ia tampil kuat di lapangan rumput musim ini dan percaya diri dia akan kembali untuk mengklaim titel di All England Club.
"Saya tahu saya bisa memenangi titel ini. Saya tidak yakin apakah saya akan melakukannya, tapi saya tahu saya bisa melakukannya," kata Berrettini. "Jadi, itu yang akan saya lakukan di pekan-pekan selanjutnya dalam beberapa bulan dan tahun berikutnya: berupaya mengangkat trofi."
Berrettini dikalahkan Rafael Nadal dalam penampilan semifinal perdana Grand Slamnya di Amerika Serikat (AS) Terbuka 2019 dan juga kalah dari Djokovic di perempat final Prancis Terbuka, bulan lalu.
Dia mengatakan Djokovic adalah pemain paling sulit dikalahkan saat ini.
"Mungkin akan berarti lebih apabila Anda mampu menang melawan Novak di laga final," kata dia. "Hal terpenting bagi saya adalah saat ini saya kalah melawan para pemain terbaik di dunia."
"Ini berarti level saya tumbuh. Ini berarti senjata saya dan tenis saya secara umum tumbuh. Itu jalan yang tepat. Itu hal yang tepat yang saya lakukan."
"Untuk menang melawan dia, saya harus lebih baik lagi. Seperti yang ia katakan, dia kalah melawan Rafa dan Roger (Federer), dan berkat mereka
dia lebih baik. Itu yang akan saya coba lakukan."
Berkat dia, saya akan mencoba lebih baik," pungkasnya. (Ant/OL-1)
Sinner memilih untuk fokus ke pemulihan cedera yang didapatnya di Wimbledon 2025.
Juara Wimbledon 2025 Jannik Sinner memberikan hadiah berupa bola tenis bertanda tangan kepada Pangeran George dan Putri Charlotte.
Carlos Alcaraz mengaku kekalahannya atas Jannik Sinner di Wimbledon memotivasinya untuk terus berkembang.
Jannik Sinner berhasil mengukir sejarah di Wimbledon setelah menundukan rivalnya Carlos Alcaraz 4-6, 6-4, 6-4, 6-4.
Iga Swiatek berhasil mengalahkan Amanda Anisimova dalam laga final dengan skor 6-0 dan 6-0.
Untuk pertama kalinya Iga Swiatek berhasil menjuarai Wimbledon.
Novak Djokovic mengakui bahwa kondisi fisik yang kurang prima menjadi salah satu faktor utama kekalahannya dari Jannik Sinner di semifinal Wimbledon 2025.
Petenis unggulan nomor 1 dunia, Jannik Sinner, berhasil mencatatkan kemenangan gemilang atas Novak Djokovic dalam babak semifinal Wimbledon 2025.
Novak Djokovic berhasil menaklukan petenis muda Italia, Flavio Cobolli di Wimbledon dengan skor 6-7(6), 6-2, 7-5, 6-4.
Petenis Serbia Novak Djokovic bangkit dari awal yang lambat, Senin (7/7) untuk mengalahkan Alex de Minaur 1-6, 6-4, 6-4, dan 6-4 untuk mencapai perempat final Wimbledon untuk ke-16 kalinya.
Novak Djokovic mencatat tonggak sejarah dengan kemenangan ke-100-nya di Wimbledon
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved