Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
NOVAK Djokovic yakin dirinya adalah petenis terbaik di era modern setelah mengklaim titel Wimbledon tahun ini dengan mengalahkan Matteo Berrettini, Minggu (11/7), dan menyamai rekor 20 titel Grand Slam milik Roger Federer dan Rafael Nadal.
Dengan menambahkan titel keenam Wimbledon ke trofi Prancis Terbuka kedua, yang ia menangi bulan lalu serta gelar di Australia Terbuka yang ia raih pada Februari, petenis berusia 34 tahun asal Serbia itu melakoni tahun sensasional dengan menempatkan dirinya di samping Roger Federer dan Rafael Nadal sebagai petenis dengan raihan titel Grand Slam terbanyak sepanjang sejarah.
Saat Federer mendekati ulang tahunnya yang ke-40 dan Nadal, 35, kehilangan titel di Roland Garros setelah kalah dari Djokovic tahun ini,
sang petenis Serbia mantap melangkah ke depan.
Baca juga: Juara Wimbledon 2021, Djokovic Raih Trofi Grand Slam ke-20
"Saya menganggap diri saya terbaik dan saya percaya saya yang terbaik. Jika tidak, saya tidak akan berbicara dengan percaya diri tentang
memenangi Grand Slam dan membuat sejarah," kata Djokovic, yang menaklukkan Berrettini dengan skor 6-7 (4), 6-4, 6-4, dan 6-3 di Centre Court All England Club.
"Tetapi, apakah saya yang terbaik sepanjang masa atau bukan, saya serahkan perdebatan itu ke orang lain. Saya telah mengatakan sebelumnya bahwa sangat sulit membandingkan era di tenis."
"Kami menggunakan raket, teknologi, bola, lapangan yang berbeda. Kondisi yang benar-benar berbeda yang kami mainkan, jadi sangat sulit
membandingkan tenis dari 50 tahun lalu hingga sekarang," lanjutnya.
Djokovic menjadi satu-satunya dari trio emas yang memenangi setiap titel Grand Slam setidaknya dua kali dan dia menjadi petenis pertama sejak Rod Laver pada 1969 yang meraih tiga titel pertama Grand Slam dalam satu tahun.
Apabila Djokovic menjuarai Amerika Serikat (AS) Terbuka nanti, dia akan menyamai catatan sapu bersih titel Grand Slam tunggal putra yang dipegang Laver pada 1969.
Djokovic juga memegang rekor pekan terbanyak menyandang status peringkat satu di ranking ATP yaitu 328 pekan dan masih berlanjut setelah pada Maret melewati 310 pekan yang dicatatkan Federer.
Yang luar biasa lagi, ketika Djokovic meraih titel kedua Grand Slamnya pada 2011, Federer telah mengantongi 16 gelar dan Nadal sembilan.
Sang petenis Serbia mengatakan bahwa baru beberapa tahun belakangan ini ia berpikir bisa menantang kedua petenis top tersebut.
"Saya mungkin mulai berpikir tentang mencoba mencapai rekor Grand Slam terbanyak yang dimenangi, pekan terbanyak sebagai peringkat satu,
mungkin dua atau tiga tahun lalu," aku Djokovic.
"Sebelumnya, itu terlihat sedikit di luar jangkauan. Saya selalu yakin bahwa saya bisa memainkan tenis terbaik saya di Grand Slam dan memberi saya kesempatan yang bagus untuk memenangi setiap Grand Slam di segala permukaan karena saya tahu saya bisa melakukan itu."
"Saya tahu saya memiliki permainan yang lengkap dan telah terbukti sukses di semua jenis lapangan pada masa lalu."
"Ini sangat menguntungkan bagi saya dan luar biasa itu semua datang di tahun yang sama. Itu sesuatu yang tidak saya duga, tapi saya selalu
bermimpi meraih hal-hal terbesar," pungkasnya. (Ant/OL-1)
Juara Wimbledon 2025 Jannik Sinner memberikan hadiah berupa bola tenis bertanda tangan kepada Pangeran George dan Putri Charlotte.
Carlos Alcaraz mengaku kekalahannya atas Jannik Sinner di Wimbledon memotivasinya untuk terus berkembang.
Jannik Sinner berhasil mengukir sejarah di Wimbledon setelah menundukan rivalnya Carlos Alcaraz 4-6, 6-4, 6-4, 6-4.
Iga Swiatek berhasil mengalahkan Amanda Anisimova dalam laga final dengan skor 6-0 dan 6-0.
Untuk pertama kalinya Iga Swiatek berhasil menjuarai Wimbledon.
Novak Djokovic mengakui bahwa kondisi fisik yang kurang prima menjadi salah satu faktor utama kekalahannya dari Jannik Sinner di semifinal Wimbledon 2025.
Petenis unggulan nomor 1 dunia, Jannik Sinner, berhasil mencatatkan kemenangan gemilang atas Novak Djokovic dalam babak semifinal Wimbledon 2025.
Novak Djokovic berhasil menaklukan petenis muda Italia, Flavio Cobolli di Wimbledon dengan skor 6-7(6), 6-2, 7-5, 6-4.
Petenis Serbia Novak Djokovic bangkit dari awal yang lambat, Senin (7/7) untuk mengalahkan Alex de Minaur 1-6, 6-4, 6-4, dan 6-4 untuk mencapai perempat final Wimbledon untuk ke-16 kalinya.
Novak Djokovic mencatat tonggak sejarah dengan kemenangan ke-100-nya di Wimbledon
Novak Djokovic tampil percaya diri jelang duel lawan Miomir Kecmanovic di Wimbledon. Iga Swiatek dan Jannik Sinner juga mantap melangkah ke babak ketiga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved