Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Terapkan Sistem Bubble, Pelaksanaan IBL dibagi 2 Fase 

Dero Iqbal Mahendra
25/2/2021 19:15
Terapkan Sistem Bubble, Pelaksanaan IBL dibagi 2 Fase 
Rapat koordinasi pelaksaan IBL di tengah pandemi(Antara/Aditya Pradana Putra)

DIREKTUR Utama IBL, Junas Miradiarsyah mengatakan, kompetisi IBL 2021 mendatang akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Nantinya IBL akan dilangsungkan dengan sistem gelembung (bubble) untuk menjamin pelaksanaan aman daeri penularan Covid-19.

Untuk kompetisi sendiri IBL akan dilaksanakan dalam dua fase. Fase pertama (seri I, II, dan III) akan diselenggarakan di Cisarua. Sedangkan fase kedua (seri IV, play-off, semifinal, dan final) digelar di Mahaka Arena.

"Prinsipnya untuk penyelenggaraan IBL sama, kegiatan ini tetap menggunakan sistem gelembung. Demi melengkapi sistem kompetisi IBL disiapkan sebuah fase, pertama disiapkan di Cisarua. Lalu, fase kedua play-off, semifinal dan final, di Mahaka Arena Jakarta Utara," ujar Junas.

Untuk simulasi sendiri Junas menyatakan pihak IBL sudah melakukan simulasi di kedua arena. Ia menjelaskan simulasi secara paralel dilaksanakan bersamaan dengan pengurusan izin, dan sejauh ini sudah dilakukan satu simulasi di Cisarua dan dua di Mahaka Arena. Rencananya masih akan satu kali lagi simulasi di Cisarua.

Dengan adanya pandemi, IBL mengakui pihaknya tidak hanya memikirkan soal pelaksanaan pertandingan, tetapi juga kesehatan fisik dan mental bagi para atlet.

“Kita sudah menyiapkan di Jakarta Utara, dan kini kita sudah mendapatkan opsi tambahan yang bisa memenuhi kriteria tadi, bisa menjaga kesehatan, menjaga imun, tempat rekreasi ada, secara luas juga jauh lebih luas. Karena ini kompetisi pertama kali diadakan (di tengah pandemi) semua variable harus kita lihat,” terang Junas.

Baca juga : IOC: Transisi dari Mori kepada Hashimoto Berjalan Mulus

Pemilihan Cisarua sebagai lokasi fase pertama karena pihaknya ingin membiasakan suasana kompetisi dengan protokol kesehatan yang ketat. Sedangkan dengan fase ke dua, yang mempertandingkan play off, semi final dan final dengan jumlah peserta tidak sebanyak fase satu sehingga bisa dilakukan di Jakarta Utara. 

Ia menjelaskan, dalam rapat tadi semua pihak memberikan tanggapan dan semuanya memberikan apresiasi dan menilai yang disiapkan IBL sudah jauh lebih lengkap dari sebelumnya. Sistem gelembung yang diterapkan IBL disebut sangat bisa meminimalisir terbentuknya kluster.

“Secara singkat tidak ada masalah dengan sistem ini, tinggal dukungan administrasinya saja. Diharapkan dalam waktu dekat sudah dapat izin dari pihak Kepolisian,” ujar Junas. 

Lebih lanjut ia menuturkan pihak IBL telah mempertimbangkan banyak hal dan manajemen risiko terbentuknya kluster baru. Untuk itu Junas menjelaskan secara teknis pihaknya sudah mengantisipasi dan membuat berbagai skenario bila nantinya yang terkena covid-19.

IBL telah menyiapkan area isolasi khusus bagi para atlet yang ada gejala maupun tanpa gejala dan skenario penanganannya. 

“Dalam skenario gelembung ini atlet harus melewati tiga tes PCR. Jadi H-7 sebelum masuk hasilnya harus negatif, baru bisa melakukan tes berikutnya di H-2 baru bisa mendapatkan izin dari IBL untuk berangkat. Ketika tiba di lokasi dilakukan PCR ketiga, setelah itu baru bisa ikut kegiatan pertandingan,” jelas Junas. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik