Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Olimpiade Dikhawatirkan Perparah Penyebaran Virus

Antara
08/1/2021 22:13
Olimpiade Dikhawatirkan Perparah Penyebaran Virus
Logo Olimpiade di Tokyo, Jepang.(AFP/BEHROUZ MEHRI)

BANYAK penduduk Tokyo, Jepang merasa khawatir Olimpiade bisa diselenggarakan dengan bebas dari covid-19. Terlebih Tokyo telah menerapkan keadaan darurat untuk kedua kalinya pada pekan ini.
 
Pemerintah Jepang dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) tahun lalu sudah memutuskan menunda Olimpiade 2020 selama satu tahun akibat pandemi covid-19. Ajang sport multievent global itu dijadwalkan tinggal sekitar 200 hari lagi, mulai 23 Juli sampai 8 Agustus.
 
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menegaskan tekadnya untuk tetap menggelar Olimpiade ini. Namun begitu jajak pendapat yang diadakan stasiun televisi NHK bulan lalu menunjukkan sepertiga penduduk negara itu ingin Olimpiade tersebut dibatalkan karena khawatir banjirnya orang asing ke negaranya saat perhelatan itu digelar bisa kian menaikkan kasus infeksi covid-19.
 
Dalam jajak pendapat yang sama, 31% responden mendukung penundaan lagi, sedangkan 27% lainnya menyatakan Olimpiade harus diselenggarakan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.
 
“Saya kira sulit. Mustahil menggelar Olimpiade,” kata Tatsuhiko Akamasu, warga Saitama berusia 75 tahun yang sedang berkunjung ke Tokyo pekan ini.
 
“Tinggal dua setengah bulan lagi pawai obor Olimpiade. Saya kira kami tidak akan bisa mengendalikan virus selama periode ini,” imbuh dia.

Baca juga: Pemanasan Jelang Olimpiade di Thailand
 
Pawai obor Olimpiade yang biasanya menandai hitung mundur Olimpiade akan dimulai di Fukushima pada 25 Maret.
 
“Saya kira lebih mungkin kami tidak akan bisa mengadakan Olimpiade dan pada beberapa hal saya lebih memilih pemerintah membuat keputusan untuk membatalkannya,” kata Hisashi Miyabe, warga Jepang lainnya.
 
Sekitar 15 ribu atlet dari seluruh dunia diperkirakan datang ke Tokyo demi Olimpiade ini dan ini membuat mereka khawatir atlet-atlet itu membawa virus mutasi baru ke Jepang.
 
“Saya kira interaksi antar manusia akan membuat semakin cepat menyebarnya virus corona, dan kemungkinan besar virus bisa bermutasi jika jumlah infeksi bertambah. Saya merasa itu agak mengerikan,” kata Yuki Furusho, mahasiswa Jepang berusia 23 tahun. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya