Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Akhirnya Turnamen Grand Slam Wimbledon Dibatalkan

Deri Dahuri
01/4/2020 22:03
Akhirnya Turnamen Grand Slam Wimbledon Dibatalkan
Juara bertahan turnamen Wimbledon 2019 Novak Djokovic dari Serbia dan Simona Halep dari Rumania.(AELTC/AFP/File / Thomas LOVELOCK)

PELAKSANAAN turnamen tenis grand slam lapangan rumput Wimbledon dibatalkan untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II. Ketua pelaksana mengatakan hal tersebut pada Rabu (1/4) bahwa merebaknya pandemi virus korona juga menghentikan sejumlah event olahraga lainnya di banyak negara.

Pembatalan satu-satunya turnamen grand slam lapangan rumput yang semula dijadwalkan 29 Juni-12 Juli 2020 di All England Club, London, Inggris tidak lepas dengan bergesernya turnamen grand slam Prancis Terbuka 2020.

Turnamen grand slam yang digelarkan di Roland Garros, Paris, Prancis yang tahun lalu digelar 26 Mei-9 Juni 2019, maka tahun ini digeser pelaksanannya pada September 2020 mendatang.     

Pembatalan satu-satunya turnamen grand slam lapangan rumput di All England Club itu akan membuat musim laga tenis berantakan setelah turnamen grand slam Prancis Terbuka secara kontroversial juga digeser.

Semula turnamen tenis bergengsi yang digelar di barat daya Kota London, Inggris yang dikenal rimbun dengan pepohonan itu dijadwalkan digelar selama dua pekan yang dimulai pada 29 Juni 2020 mendatang.

Petenis Serbia sebagai juara bertahan dan pemegang lima gelar Wimbledon, Novak Djokovic sangat berambisi untuk kembali bisa mempertahankan gelar dan mengoleksi gelar Wimbledon keenamnya.

Dari sektor tunggal putri, Simona Halep, petenis Rumania juga ingin mempertahankan gelar. Pasalnya tahun lalu, petenis berusia 28 tahun itu meraih gelar perdana turnamen grand slam Wimbledon.      

Namun dengan kondisi yang tak memungkinkan, akhirnya turnamen Wimbledon tidak digelar untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II. Pandemi Covid-19 yang telah menginfeksi lebih dari 840 ribu orang di dunia dan menewaskan lebih dari 40 ribu orang di dunia.

Pembatalan turnamen Wimbledon setelah pihak panita menggelar pertemuan pada Selasa (31/3). Semula turnamen tetap dilaksanakan secara tertutup. Alasannya penundaan turnamen akan membawa persoalan

Sementara itu, juara tiga kali Wimbledon, Boris Becker, Selasa (31/3), meminta ketua turnamen menunggu lebih lama sebelum membuat keputusan membatalkan turnamen grand slam Wimbledon.

"Setiap minggu yang berlalu, Anda mendapat secercah sedikit cahaya untuk bermain turnamen (Wimbledon)," kata spesialis ganda Jamie Murray yang berharap turnamen tetap tidak dibatalkan kepada BBC.

Petenis AS, John Isner, yang memenangi pertandingan tenis terlama selama tiga hari di Wimbledon pada 2010, mengatakan pembatalan turnamen akan menjadi 'pil yang sulit untuk ditelan'.

"Kami mungkin harus memahami fakta bahwa kami mungkin tidak akan bermain Wimbledon tahun ini," katanya kepada ESPN, Selasa (31/3). (AFP/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik