Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PEBULU tangkis putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, berhasil memperbaiki penampilannya di laga kedua babak penyisihan Grup B BWF World Tour Finals 2019 di Guangzhou,Tiongkok.
Pada laga yang berlangsung di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, Tiongkok, Kamis (12/12), Anthony sukses mengalahkan wakil tuan rumah, Chen Long, dengan dua gim langsung, 21-12 dan 21-11 dalam 39 menit.
Dengan kemenangan tersebut, Anthony membuat peluang untuk lolos ke babak semifinal BWF World Tour Finals. Hasil itu juga telah memperpanjang rekor kemenangannya atas Chen Long menjadi 7-4.
Duel kali ini seakan menjadi ajang balas dendam Anthony. Tunggal putra berperingkat delapan dunia itu betul-betul mampu menguasai jalannya permainan sedari awal hingga akhir.
Ia mengaku banyak belajar dari kesalahan yang dilakukannya saat kalah melawan Chou Tien Chen.
Di gim pertama, Anthony langsung mengambil serangan di sisi lapangan. Ia pun betul-betul fokus untuk ambil gim pertama agar di gim kedua bisa menguasai jalannya pertandingan.
“Saya rasa permainan saya hari ini kurang lebih sama dengan kemarin. Tapi hari ini saya memang lebih bisa membaca situasi angin. Jadi kalau dapat menang-kalah angin tahu mesti gimana,” ujar Anthony seperti yang dilansir dari badmintonindonesia.org.
Berbeda dengan pertandingan sebelumnya, Anthony sanggup menjalankan strategi dan bisa berjalan dengan baik.
Anthony pun punya peluang untuk bisa lolos ke semifinal bila dirinya mampu mengalahkan Viktor Axelsen (Denmark) pada laga pamungkas fase penyisihan Grup B, Jumat (13/12).
“Kalau bicara peluang, saya rasa semuanya punya peluang yang sama.Tapi saya tidak mau terlalu memikirkan itu. Yang saya pikirkan sekarang itu bagaimana strategi yang tepat untuk pertandingan berikutnya,” tutur Anthony.
“Saya mau coba untuk tidak terlalu memikirkan hasil dulu. Saya mau coba enjoy nikmati pertandingan dan memaksimalkan apa yang sudah saya punya selama latihan,” tambahnya. (Badmintonindonesia.org/Ykb/OL-09)
Bagi Fajar/Rian, Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 bisa menjadi yang terakhir sebagai pasangan tetap setelah 11 tahun bersama.
Meski berperingkat ke-35 dunia, Rinov/Pitha tetap mendapatkan undangan untuk tampil di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025.
Alwi Farhan naik dua peringkat ke posisi 23 dengan koleksi 47.030 poin, hasil dari tambahan 7.000 poin berkat kesuksesan di Makau Terbuka.
Gregoria Mariska Tunjung turun satu peringkat dari pekan lalu dengan menempati peringkat ketujuh dunia, sementara Putri KW naik satu peringkat ke posisi sembilan.
Indonesia terakhir kali meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2019 melalui ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Dia juga memberikan apresiasi kepada sang pelatih, Indra Wijaya atas kontribusi besar dalam pencapaiannya kali ini.
Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti takluk dari pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan
Jonatan bertanding di Glaz Arena, Rennes, Prancis, Selasa (24/10), dan mengemas kemenangan dengan skor 21-11 dan 21-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved