Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
KETUA Umum PB PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) Bob Hasan baru saja menceritakan keluh kesahnya saat mendapatkan kunjungan dari Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali. Pria yang telah menjabat sebagai Ketua Umum PB PASI selama 4 dekade tersebut menuturkan bahwa Sadion Madya yang terletak di Gelora Bung Karno kini telah beralih fungsi dari sebagai mana mestinya.
Pria yang memiliki nama asli Mohammad Hasan tersebut mengatakan bahwa pada masanya, GBK hanya diperuntukkan membangun keolahragaan Indonesia. Seiring perkembangan zaman dan peralihan kekuasaan, tempat ini pun kini harus menyandang gelar BLU (Badan Layanan Umum).
"Masalahnya ini stadion dibangun Pak Soekarno untuk membangun olahraga. Karena sekarang sudah jadi BLU, digunakan untuk nyari duit. Jadi hotel, jadi mal. Buat kita semua itu nggak masalah, asal kita bisa membina atlet di sini sudah cukup, gak ada masalah," ungkapnya saat ditemui di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Jumat (25/10).
Bagi Bob Hasan, asalkan PB PASI bisa melaksanakan pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Stadion Madya semua dirasa cukup. Dia mengatakan bahwa keinginannya hanya untuk bisa menjalani latihan demi mencapai prestasi atlet-atletnya.
"Kami cuma pengen berlatih di sini aja, nggak usah macem-macem. Kalau kita gak bisa latihan, lalu kalah, ya gak tahu deh harus gimana," lanjutnya.
Selain itu, Bob Hasan menambahkan bahwa PB PASI sudah mempersiapkan atelt-atlet untuk menghadapi SEA Games 2019 dari jauh-jauh hari. Dia juga menambahkan bahwa saat ini, fokus utama PB PASI ialah regenerasi para atletnya.
"SEA Games kita persiapannya sudah lama. Pemain junior kita siapkan, kalau level dunia seperti Zohri itu sudah nggak boleh ikut. Kasih kesempatan pada yang muda-muda yang masih umur 17-18 (tahun) kita kirim saja. Kita bukan soal menang atau kalah, kan ada bintang-bintang muda," tambah Bob Hasan.
Baca juga: Langganan Raih Medali, Panahan Bidik Juara Umum SEA Games 2019
"Jadi gak boleh cuma ada satu, misalnya Sarengat cuma satu, Purnomo cuma satu, Mardi Lestari juga satu, Suryo, Franklin. Itu semua satu aja. Jadi kita mestinya punya 10 sampai 20 Zohri gitu loh. Jadi mesti punya puluhan, jangan cuma satu. Kalau punya satu aja ngga bisa maju kita," pungkasnya.
Mendengar hal tersebut, Menpora Zainudin Amali mengatakan bahwa saat ini ia akan berbicara dengan Menteri Sekretaris Negara terkait permasalahan yang dihadapu PB PASI. Dia pun menyatakan bahwa sebisa mungkin pemerintah tidak boleh mengganggu pembinaan dari cabang-cabang olahraga.
"Dari informasi ini, tentu saya akan bicara dengan Mensesneg dulu, kita cari jalan keluarnya. Sepeti apa jalan keluarnya? Saya belum bisa jawab sore ini, nanti kita akan bicarakan supaya ini tidak menganggu pembinaan," ungkap Zainudin.
"Pembinaan yang continue terus menerus salah satunya itu PASI, itu yang saya ikuti ya sebelum saya jadi menteri tentu saja. mengikuti segala perkembangan dari cabang-cabang olahraga," lanjutnya.
Zainudin memastikan bahwa dalam kunjungannya ke beberapa cabor, dia akan mencatat semua permasalahan yang ada terlebih dahulu. Setelah semua tercatat, dia pun menjanjikan untuk sesegera mungkin mencarikan solusi
"Semua masalah kita catat dulu. Kita tak bisa berikan jawaban tanpa solusinya. Ini bukan di Menpora kan, kalau dari Kemenpora yang bisa langsung putuskan, sore ini langsung saya cari solusinya," tutup Zainudin. (OL-1)
Luhut Binsar Pandjaitan, yang saat ini masih menjabat sebagai Ketua Umum PB PASI periode 2021-2025, kembali mengajukan diri sebagai Calon Ketua Umum.
Ada dua kejuaraan atletik yang akan digelar di Indonesia pada November tahun ini dan tahun depan.
Dalam kejuaraan atletik yang mempertemukan atlet-atlet terbaik dari berbagai daerah ini, PAC berhasil mengoleksi 6 medali, terdiri dari 3 emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Ada 15 nomor yang dilombakan di MAC Seri 1 2025.
Keputusan untuk absen di ajang SEA Games 2025 diambil Agus Prayogo karena merasa Indonesia mempunyai atlet-atlet potensial dan memerlukan proses regenerasi.
Saat ini, para atlet atletik masih berlatih di Pangalengan, Jawa Barat meskipun dengan pembiayaan secara mandiri.
Wapres RI, Gibran secara khusus menyoroti partisipasi luar biasa dari peserta lanjut usia (lansia). Ia menyebut fenomena ini sebagai hal yang paling menarik dari seluruh gelaran FORNAS VIII.
Kualitas tulang yang baik sudah harus dipersiapkan sedari muda agar bisa menjadi 'tabungan' yang bisa digunakan saat memasuki usia tua.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII yang digelar di Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak 26 Juli hingga 1 Agustus 2025 mencatatkan rekor baru dalam hal jumlah kedatangan.
Indonesia dan Australia secara resmi meluncurkan program Beasiswa Studi Singkat Australia Awards – ‘Memajukan Industri Olahraga Indonesia: Peluang dan Strategi untuk Pertumbuhan’.
Fornas mampu memberi dampak konkret terhadap roda ekonomi lokal.
Selama tiga hari festival, pengunjung dapat menikmati panggung musik, pop-up market, creative workshop, kids activities, dan fun sport di ruang terbuka hijau yang estetik dan nyaman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved