Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
MENYUSUL keputusan PB Djarum menghentikan Audisi Atlet Bulu Tangkis sebagai dampak imbauan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), warganet ramai-ramai merundung KPAI dengan menaikkan tagar #bubarkanKPAI.
Hingga Senin (9/9) pukul 12.51 WIB, tagar #bubarkanKPAI menempati trending teratas di Twitter dengan 33 ribu cuitan.
"Peran Djarum jauh lebih besar drpd @KPAI_official dalam hal membina prestasi dan mengharumkan nama bangsa. Saya lebih setuju KPAI saja yg dibubarkan drpd menghentikan program Djarum dlm membina anak2 menjadi atlit bulu tangkis," cuit akun twitter @lusiHQ.
Politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon pun ikut berkomentar.
"Posisi saya bersama @PBDjarum. Puluhan tahun sumbangsih Djarum nyata membibitkan anak-anak Indonesia sejak kecil ditempa jadi atlet dunia. Berprestasi mengharumkan nama bangsa mengibarkan Merah Putih. Bahkan banyak anak-anaj Indonesia bermimpi direkrut PB Djarum. Namun Jangan matikan juga itu KPAI!" cicit dia.
Baca juga: Wali Kota Solo Sebut KPAI Salah Besar Soal Audisi Djarum
Ada lagi komentar dari akun @BillRay2019. "Sangat kejam tudingan "Eksploitasi Anak" oleh KPAI? Sudah 50 tahun #PBDjarum membina dan mencetak para juara untuk bulu tangkis Indonesia mulai dari 'King' hingga 'Kevin' dan para juniornya. #bubarkanKPAI #BubarkanLenteraAnak #PBDjarumJanganPamit #PerjalananEmasBulutangkis," cuitnya.
Sebagian netizen juga menggugat KPAI yang dianggap abai pada isu-isu anak yang lebih mendesak ketimbang mencampuri urusan Audisi Atlet Djarum.
"@KPAI_official NGAPAIN AJA? Mana PERLINDUNGAN mu? Polda Kepri menggerebek sebuah rumah di kawasan Villa Kabupaten Karimun, Kepri. Polisi mengamankan 26 ank perempuan di bwh umur, diduga dijadikan Pekerja Seks Komersial (PSK). #bubarkanKPAI."
Dan masih banyak lagi cuitan warga net yang intinya menyesalkan sikap KPAI yang dianggap justru mematikan upaya anak bangsa mengembangkan bibit baru dalam bidang bulu tangkis.
Bagi warganet kebanyakan, bulu tangkis adalah salah satu cabang olahraga yang sampai saat ini mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah internasional. (OL-2)
LIBUR sekolah menjadi momen orangtua mengawasi anak-anak mereka di rumah dengan waktu yang lebih banyak. Sebab, banyak kasus yang terjadi akibat kelalaian orangtua mengawasi anak mereka.
KPAI mempertanyakan keamanan ruang publik bagi anak setelah seorang anak berusia 5 tahun tersengat listrik hingga meninggal di Taman Radio Dalam, Jakarta Selatan.
KPAI berkoordinasi dengan Tim Subdit Anak Direktorat PPA dan PPO Bareskrim Polri terkait anak yang ditelantarkan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
KPAI meminta agar pemerintah daerah bisa menegakkan regulasi yang terang benderang soal komitmen menjauhkan anak dari industri rokok.
PERIZINAN rokok dengan berbagai rasa seperti buah-buahan, melalui vape dan pods meningkatkan penjualan rokok bentuk lain dikalangan anak dan remaja.
PERKAWINAN anak merupakan pelanggaran hak anak karena dilihat dari dampak yang berpotensi dialami anak tersebut. Misalnya dari segi pendidikan dan kesehatan.
SUTRADARA Ernest Prakasa mengumumkan bahwa ia pamit dari media sosial X (dulu Twitter) sehingga ia menghapus akun pribadinya usai mengomentari soal hadiah jam Rolex untuk timnas.
Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menggugat Elon Musk atas tuduhan gagal mengungkapkan kepemilikan sahamnya di Twitter tepat waktu.
Pengguna, termasuk pembawa berita, sering tertipu dengan unggahan dari akun parodi yang dianggap sebagai pernyataan asli dari tokoh maupun lembaga tertentu.
Biaya pendaftaran bagi pengguna baru paling cepat bakal diberlakukan pada Februari 2025.
LEBIH dari 60 universitas dan lembaga pendidikan tinggi di Jerman mengatakan tidak lagi menggunakan sosial media X.
Grok Chatbot AI dari X (Twitter) bisa digunakan secara gratis kepada seluruh pengguna. Setelah sebelumnya fitur itu hanya bisa diakses oleh pengguna berbayar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved