Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEJUMLAH pedagang beras di Pasar Pagi, Kota Cirebon, Jawa Barat, kini tidak lagi menjual beras premium kemasan pabrik. Sebabnya, pembeli lebih memilih membeli beras premium yang langsung ditimbang di kios pedagang.
Sikap pembeli tersebut merupakan imbas temuan beras oplosan pada sejumlah merek beras premium. “Pembeli tidak mau lagi membeli beras premium yang dikemas langsung dari pabrik,” tutur Mutiara, salah satu pedagang beras di pasar tersebut, Kamis (24/7).
Pembeli beras premium di kiosnya, menurut Mutiara, memilih untuk membeli beras yang dipajang di kiosnya lalu ditimbang, dimasukkan ke karung dan dijahit. “Semua kami lakukan di kios ini. Jadi pembeli melihat langsung kualitas beras yang mereka beli,” tutur Mutiara. Untuk beras premium di kios milik Mutiara dijual seharga Rp 16 ribu hingga Rp 17 ribu perkilogram. “Tergantung jenis dan kualitas berasnya,” tutur Mutiara.
Sementara itu untuk beras medium, menurut Mutiara, sejak disalurkannya beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), ia tidak lagi mendapatkan pasokan beras medium dari penggilingan. “Saya juga ngga tahu alasannya apa,” tuturnya. Menurut Mutiara, sekitar sepekan lalu ia menjual beras medium seharga Rp 14 ribu per kilogram.
Menyinggung beras SPHP, Mutiara mengungkapkan bahwa ia membeli dari gudang Bulog seharga Rp 11 ribu per kilogram. Sedangkan, harga jual ke pembeli yaitu Rp 12.500 per kilogram atau sesuai dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan oleh pemerintah.
Untuk penjualan beras SPHP menurut Mutiara saat ini tidak begitu ramai. Penjualan hanya mencapai 2 kuintal sehari. “Padahal biasanya lebih dari itu,” tutur Mutiara. Kondisi dimungkinkan karena masyarakat juga telah mendapatkan distribusi beras bantuan pangan dari pemerintah yang jumlahnya mencapai 20 kilogram untuk penyaluran Juni dan Juli 2025.
Seperti diberitakan sebelumnya, Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon sejak pekan lalu sudah menyalurkan beras SPHP ke dua pasar di Kota Cirebon, yaitu Pasar Pagi dan Pasar Harjamukti. Selain menyalurkan beras SPHP ke pasar, Bulog Cirebon juga menyalurkan bantuan pangan untuk keluarga penerima manfaat di wilayah kerja mereka. (M-1)
Perum Bulog diminta mempercepat operasi pasar, khususnya untuk menyalurkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) setelah maraknya beras oplosan
Pemprov DKI tidak akan memberi perlindungan terhadap siapa pun yang terbukti bersalah, termasuk jika pelaku berasal dari internal perusahaan milik daerah.
TIM Satgas Pangan Polresta Sidoarjo menemukan merek beras premium diduga oplosan yang masih dijual bebas, saat melakukan razia di Pasar Tradisional Larangan, Jumat (25/7).
PEDAGANG beras di Kota Depok, Jawa Barat mengeluhkan isu beras oplosan yang saat ini tengah ramai beredar. Pasalnya isu tersebut berdampak signifikan terhadap aktivitas jual beli.
Pemerintah resmi mengubah klasifikasi penjualan beras dari sebelumnya berdasarkan kualitas (medium dan premium) menjadi dua kategori baru.
Pemerintah memutuskan menghapus kategori beras premium dan medium dari pasaran sebagai respons atas maraknya praktik pengoplosan beras.
Penerima bantuan harus terdaftar resmi dari Dinas Sosial, menerima undangan berbentuk barcode, dan wajib melalui proses verifikasi dengan KTP dan KK sebelum bantuan diberikan.
Dalam aturan Badan Pangan Nasional (Bapanas), beras SPHP dijual terbatas.
PT Pos Indonesia turut berkontribusi sebagai distributor dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) Beras SPHP yang diluncurkan serentak di seluruh Indonesia.
DIREKTUR Utama Perum BULOG Ahmad Rizal Ramdhani memastikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tidak diselewengkan oleh para pengecer, atau kemungkinan terjadi kasus pengoplosan.
DALAM rangkaian kunjungan kerja di Majene, Sulawesi Barat, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turut memantau jalannya Gerakan Pangan Murah Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved