Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Perum Bulog dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menjalin kolaborasi yang bertujuan menjaga stabilisasi harga pangan nasional. Kerja sama itu ditandai dengan kunjungan Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, bersama Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto, ke Markas Besar Polri dan bertemu langsung dengan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Dalam pertemuan tersebut, dilakukan pembahasan langkah-langkah kongkret terkait sinergi antara Bulog dan Polri dalam mendukung program pemerintah menuju swasembada pangan. Salah satu dukungan Polri yaitu dengan melakukan penyaluran Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) Polri masyarakat melalui Jajaran Polri di seluruh Indonesia. Adapun penyaluran Beras SPHP dilakukan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) seperti Bazar, dan melalui Koperasi di masing masing Satuan Polri di seluruh Indonesia.
"Dalam waktu dekat akan dilakukan video conference dengan seluruh jajaran POLRI dan Bulog untuk menyamakan persepsi dan memasifkan program SPHP baik melalui Primkopol di masing-masing satuan jajaran Polri, maupun GPM dan bazaar di masing-masing wilayah," ungkap Listyo dikutip dari siaran pers yang diterima, Sabtu (2/8).
Selain itu, Bulog dan Polri juga bersinergi untuk melaksanakan pengawasan bersama terhadap peredaran beras di pasar guna memastikan distribusi tepat sasaran.
"Kami berterima kasih atas sambutan hangat Kapolri serta kesamaan Visi dalam mendukung terwujudnya Asta Cita Presiden RI dengan memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujar Rizal.
Sesuai petunjuk teknis pelaksanaan SPHP di 2025, saluran distribusi Beras SPHP dapat dilakukan melalui beberapa cara, diantaranya yaitu pedagang eceran di pasar rakyat, Koperasi Desa atau Kelurahan Merah Putih (KDKMP), Pemerintah Daerah melalui outlet pangan binaan dan GPM, Outlet BUMN (Bulog, IDFood, PT. Pos Indonesia, PT. Perkebunan Nusantara dan Pupuk Indonesia Holding Company), Rumah Pangan Kita (RPK), toko ritel modern/swalayan, serta Instansi Pemerintah seperti TNI dan Polri melalui Koperasi atau Gerakan Pangan Murah (GPM).
Program ini berlangsung di periode bulan Juli sampai dengan Desember 2025 dengan target penyaluran sebesar 1,3 juta ton beras di seluruh Indonesia.
Sebelumnya, Bulog dan Polri telah menjalin kerja sama dalam pelaksanaan penyerapan jagung dalam negeri.
Kolaborasi antara Bulog dan Polri ini menjadi bagian dari upaya bersama untuk menciptakan ekosistem pangan nasional yang tangguh, terjaga, dan berkelanjutan, sebagai upaya nyata dalam mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
“Melalui pertemuan ini, kami berharap mendapatkan banyak dukungan dari Polri, sehingga beras SPHP dapat lebih tersebar merata melalui jaringan yang dimiliki sehingga stabilisasi harga dan ketersediaan dapat tercapai,” pungkas Rizal.
STOK beras di gudang Bulog akhirnya menembus 4 juta ton yang berhasil tercapai pada 29 Mei 2025. Dari jumlah itu 2,4 juta ton di antaranya berasal dari serapan gabah/beras produksi domestik.
Mayoritas beras yang berada di gudang Bulog yakni sekitar 1,079 juta ton (46,1%) merupakan beras yang berusia 4-6 bulan.
Sedangkan angka penyerapan harian yang dilakukan Bulog Cirebon mencapai seribu ton untuk gabah dan 700 ton untuk beras
Saat ini, Bulog Bengkulu, memiliki stok beras sebanyak 4.500 ton yang tersimpan di empat gudang yang tersebar di wilayah Bengkulu.
Kepala Cabang Bulog Pematangsiantar Matius Sitepu mengatakan ketersediaan cadangan beras di gudang Bulog Pematangsiantar cukup untuk kebutuhan 3 bulan ke depan
Perum Bulog memastikan kesiapan penuh dalam menyalurkan bantuan pangan beras kepada 18.277.083 Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia.
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa Mayjen Ahmad Rizal Ramdhani harus terlebih dahulu pensiun dari dinas militer sebelum resmi menjabat sebagai Dirut Perum Bulog
PanglimaTNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan bahwa Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani layak menjadi Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog
Penunjukan Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog telah melalui mekanisme sesuai ketentuan hukum
Pemerintah terus mencatat tonggak sejarah baru dalam pengelolaan cadangan pangan nasional. Berdasarkan data resmi Perum Bulog per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB mencapai 3.701.006 ton.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved