Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
Sebanyak 300 ribu ton beras impor tahun 2024 dilaporkan rusak dan berkutu. Hal itu sangat disayangkan karena bisa menjadi kerugian negara. Perum Bulog pun disalahkan lantaran dianggap tidak mampu mengelola beras impor dengan baik.
“Bulog harus bertanggungjawab atas kerugian ini. Jangan sampai dengan dalih beras bisa difumigasi, lantas dianggap negara tidak merugi. Ini jelas kerugian karena tak layak dikonsumsi,” ujar anggota Komisi IV DPR, Hindun Anisah.
Hindun menduga hitungan riil beras berkutu mungkin lebih dari 300 ribu ton. Pasalnya, beberapa kantor wilayah dan cabang cenderung tidak memberikan laporan secara transparan. Hindun berharap jajaran baru direksi Bulog bisa melakukan perencanaan yang matang dan strategis sehingga situasi tersbut tidak lagi terulang.
“Ini peringatan! Jajaran direksi baru harus lebih jeli dan visioner agar tidak merugikan keuangan negara,” ungkap anggota Fraksi PKB dari daerah pemilihan Jawa Tengah itu.
Diketahui sebelumnya, Ketua Komisi IV DPR, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto menemukan adanya beras impor berkutu saat kunjungan di Bulog Yogyakarta. Ia menyayangkan adanya temuan tersebut karena menurutnya rakyat berarti telah dibodohi.
“Kami meminta agar jajaran Kementan segera mengelola beras tersebut. Sebab jika dilepas ke pasar, beras Bulog itu sudah tentu tak layak untuk dijual,” pintanya menanggapi janji Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, yang akan mengambil langkah pengendalian beras berkutu tersebut dan bahkan berjanji tidak akan mendistribusikan beras tersebut.
"Nanti ini kita akan bahas, biasanya kita keluarin. Tetapi tidak boleh untuk masyarakat, tidak boleh untuk SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) atau bantuan (bansos)," kata Amran beberapa waktu lalu di Jakarta.
Yang berbeda justru Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Ia mengatakan, stok beras berkutu di gudang Perum Bulog masih dapat dikonsumsi. Meskipun harus lewati proses fumigasi atau pengendalian hama.
"Masih (bisa dikonsumsi), beras kutu itu artinya beras itu tidak mengandung chemical yang berlebihan," ujar Arief. (E-3)
STOK beras di gudang Bulog akhirnya menembus 4 juta ton yang berhasil tercapai pada 29 Mei 2025. Dari jumlah itu 2,4 juta ton di antaranya berasal dari serapan gabah/beras produksi domestik.
Mayoritas beras yang berada di gudang Bulog yakni sekitar 1,079 juta ton (46,1%) merupakan beras yang berusia 4-6 bulan.
Sedangkan angka penyerapan harian yang dilakukan Bulog Cirebon mencapai seribu ton untuk gabah dan 700 ton untuk beras
Saat ini, Bulog Bengkulu, memiliki stok beras sebanyak 4.500 ton yang tersimpan di empat gudang yang tersebar di wilayah Bengkulu.
Kepala Cabang Bulog Pematangsiantar Matius Sitepu mengatakan ketersediaan cadangan beras di gudang Bulog Pematangsiantar cukup untuk kebutuhan 3 bulan ke depan
TIM patroli Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kepulauan Riau berhasil menangkap kapal KM Camar Jonathan 05 di perairan Karimun.
Badan Pangan Nasional menegaskan bahwa beras yang didistribusikan kepada masyarakat harus dalam kondisi yang baik dan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.
Pemerintah Indonesia tengah menjajaki opsi untuk melakukan impor 1 juta ton beras dari India pada tahun depan. Opsi impor beras akan dilakukan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Yudi Purnomo Harahap berharap KPK dapat menurunkan investigator terbaik. Sebab, skandal demurrage sebesar Rp 294,5 miliar ini harus tuntas.
JAJARAN Direksi Perum Bulog memantau proses bongkar muat beras impor di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved