Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PERUSAHAAN Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) memastikan bakal mempercepat pengadaan beras untuk memenuhi target yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal itu akan dilakukan perusahaan melalui impor.
"Bulog akan melakukan percepatan pengadaan luar negeri (impor beras). Sesuai dengan penugasan (impor) 2 juta ton," terang Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto kepada Media Indonesia, Jumat (1/9).
Upaya percepatan pengadaan beras itu berkaitan dengan ancaman kenaikan harga komoditas tersebut. Langkah impor diperlukan untuk mendukung upaya stabilisasi harga beras di pasar dan pada akhirnya berdampak pada pengendalian inflasi.
Baca juga : Bapanas: Bulog Sudah Serap 1,3 Juta Ton Beras Sepanjang Tahun Ini
Hingga saat ini diketahui perusahaan telah berhasil mengamankan 1,6 juta ton beras impor sejak awal 2023. Dus, masih ada ruang bagi Bulog untuk melakukan impor hingga 400 ribu ton beras.
Itu merupakan penugasan yang diberikan oleh Badan Pangan Nasional terhadap Bulog melalui surat bernomor B2/TU.03.03/K/3/2023 bertanggal 24 Maret 2023. Pengadaan beras yang dilakukan Bulog ditujukan agar harga beras dapat tetap stabil.
Dengan stok beras impor yang ada saat ini, kata Suyamto, Bulog akan mempercepat upaya Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau umum dikenal sebagai operasi pasar. Itu bakal dilakukan sembari perusahaan memenuhi penugasan impor beras sebesar 400 ribu ton.
Baca juga : Stok Bahan Pangan Nasional Aman Hingga Akhir 2023
Upaya tersebut juga akan dilakukan berbarengan dengan mempercepat penyaluran bantuan pangan berupa beras yang diwacanakan pemerintah. "Percepatan penyaluran bantuan pangan. Rencana semula adalah Oktober, namun dimajukan menjadi September dengan program yang sama (seperti yang diwacanakan)," pungkas Suyamto.
Bantuan sosial berupa beras itu bakal diberikan kepada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Masing-masing KPM bakal menerima bantuan beras sebanyak 30 kilogram (kg) yang diberikan bertahap selama tiga bulan.
Dengan asumsi angka penerima manfaat dan banyaknya beras yang disalurkan, maka beras yang dibutuhkan untuk menjalankan program tersebut berkisar 640 ribu ton. (Mir/Z-7)
Perum Bulog diminta mempercepat operasi pasar, khususnya untuk menyalurkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) setelah maraknya beras oplosan
Penerima bantuan harus terdaftar resmi dari Dinas Sosial, menerima undangan berbentuk barcode, dan wajib melalui proses verifikasi dengan KTP dan KK sebelum bantuan diberikan.
Kesepahaman Bersama ini menjadi acuan awal pembangunan SPP yang bertujuan mensinergikan sumber daya dalam menjaga ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilisasi pasokan pangan.
Inspeksi bersama KPPU Kanwil I Medan, Disperindag Sumut dan Bulog menemukan produsen beras premium berhenti beroperasi akibat ketiadaan bahan baku.
BADAN Pangan Nasional (Bapanas) akan menugaskan Perum Bulog untuk menambah serapan beras satu juta ton sampai akhir tahun ini.
DIREKTUR Utama Perum BULOG Ahmad Rizal Ramdhani memastikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tidak diselewengkan oleh para pengecer, atau kemungkinan terjadi kasus pengoplosan.
Perum Bulog memastikan kesiapan penuh dalam menyalurkan bantuan pangan beras kepada 18.277.083 Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia.
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa Mayjen Ahmad Rizal Ramdhani harus terlebih dahulu pensiun dari dinas militer sebelum resmi menjabat sebagai Dirut Perum Bulog
PanglimaTNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan bahwa Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani layak menjadi Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog
Penunjukan Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog telah melalui mekanisme sesuai ketentuan hukum
Pemerintah terus mencatat tonggak sejarah baru dalam pengelolaan cadangan pangan nasional. Berdasarkan data resmi Perum Bulog per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB mencapai 3.701.006 ton.
Kementerian Pertanian (Kementan) mengeklaim produksi beras di Tanah Air akan melimpah. Klaim tersebut didasarkan pada laporan Departemen Pertanian Amerika Serikat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved