Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Bali terus mengerahkan sumber dayanya dalam misi pencarian para korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang karam di perairan Selat Bali. Operasi ini dilanjutkan pada Jumat (4/7) dengan dukungan kapal utama KN SAR Arjuna 229.
Kepala Kantor Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya mengungkapkan bahwa total 52 personel dikerahkan dalam operasi ini. Terdiri dari 23 anggota yang berada di atas KN SAR Arjuna 229, 13 petugas dari Basarnas Denpasar, 12 orang dari Pos SAR Jembrana, serta empat dari Pos SAR Buleleng.
“KN SAR Arjuna 229 mulai bergerak pukul 09.45 WIB untuk menyisir area pencarian. Selain itu, turut dikerahkan Rigid Inflatable Boat (RIB) dari Pos SAR Jembrana dan Buleleng sebagai bagian dari strategi pencarian," jelasnya, dikutip dari Antara.
Hingga hari kedua pencarian, tercatat 29 penumpang berhasil diselamatkan, sementara enam lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sisanya, 30 orang masih dalam pencarian.
Operasi pencarian dilakukan dalam area seluas 37,21 kilometer persegi. Cuaca disebut cukup bersahabat dengan langit cerah dan ombak tenang, meskipun angin masih cukup kuat.
“Pencarian dilakukan sesuai rencana operasi SAR. Saya turut serta langsung memantau dari helikopter. Kondisi cuaca hari ini lebih mendukung dibanding kemarin,” tambah Sidakarya.
Insiden tragis ini terjadi pada Rabu (2/7) malam. Kapal yang melayani rute Ketapang, Banyuwangi menuju Gilimanuk, Bali tersebut dilaporkan tenggelam sekitar pukul 23.20 WIB, hanya 25 menit setelah lepas jangkar pada pukul 22.56 WIB.
Berdasarkan data manifest yang diterima Basarnas, kapal mengangkut total 65 orang — terdiri atas 53 penumpang dan 12 kru — serta membawa 22 kendaraan, termasuk 14 unit truk tronton.
Sebelum mengerahkan armada utama seperti KN SAR Arjuna, upaya awal pencarian telah dimulai menggunakan kapal RIB pada Kamis (3/7) dini hari sekitar pukul 02.50 Wita.
Hingga kini, belum ada penambahan korban yang ditemukan sejak hari pertama pencarian. (E-4)
PENCARIAN terhadap korban kapal KMP Tunu Prataman Wijaya yang karam di Selat Bali pada Rabu (2/7) malam terus dilakukan.
MENTERI Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi secara langsung memantau proses evakuasi KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.
Berikut daftar kecelakaan kapal di Selat Bali, jalur pelayaran tersibuk yang menyimpan banyak kisah tragis.
SEBANYAK 4 penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, Rabu (02/07) malam, ditemukan selamat di Perairan Cekik Bali. Mereka ditemukan sekitar pukul 05.15 WITA, Kamis (3/7).
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menginstruksikan percepatan pencarian dan pertolongan korban kecelakaan kapal KMP Tunu Pratama Jaya
Direktur Namarin Siswanto Rusdi menyatakan menteri perhubungan harus bertanggung jawab atas kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya yang terjadi di Selat Bali.
Kami mendorong seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi, terutama yang berkaitan dengan angkutan laut, untuk segera mengevaluasi dan memperbaiki sistem yang ada saat ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved