Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
GUBERNUR Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengirim surat ke Kementerian Perhubungan terkait kemacetan yang terjadi di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Kemacetan itu terjadi akibat berkurangnya operasional kapal penyeberangan rute Ketapang-Gilimanuk.
Surat ditandatangani Gubernur Jatim Khofifah, Sabtu (26/7) malam di Ponorogo, dan segera dikirim ke Kementerian Perhubungan.
“Surat resminya baru akan kami kirim Senin (28/7), tapi kami juga sudah kirim (permintaan) melalui Whatsapp,” kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Nyono di Ponorogo, Sabtu malam.
Isi surat tersebut berisi meminta kepada Kementerian Perhubungan untuk menambah kapal penyeberangan berukuran besar di Ketapang - Gilimanuk untuk mengurangi kemacetan.
Sejak peristiwa tenggelamnya KMP Tunu Pratama, sebanyak 15 kapal yang beroperasi di Penyeberangan Ketapang - Gilimanuk, kini tinggal enam yang bisa melayani, sisanya tidak layak beroperasi.
Kondisi ini menyebabkan penyeberangan di Ketapang mengalami kemacetan luar biasa. Apalagi, kata Nyono, dari enam kapal yang beroperasi hanya diperkenankan mengangkut truk lima unit truk dan bus.
“Bisa dibayangkan dari 15 hanya boleh enam kapal, itupun enam kapal dibatasi muatannya hanya boleh mengangkut kendaraan sebanyak lima unit,” kata Nyono.
Pihaknya berkirim agar segera dibantu penambahan kapal, mengingat pengelolaan penyeberangan sepenuhnya dilakukan oleh PT ASDP, sedangkan kalayakan kapal berada di bawah Kantor Kesyahbandaran.
Artinya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur tidak memiliki kewenangan apapun di Penyeberangan Ketapang, meski lokasinya berada di Banyuwangi yang masuk Provinsi Jatim.
Pemprov kini hanya bisa meminta agar ditambah kapal agar kemacetan yang terjadi di Ketapan bisa ditanggulangi. “Ini satu satunya cara efektif untuk mengatasi kemacetan,” kata Nyono.
Pihaknya tidak bisa memberikan batas waktu kapan kapal harus ada, karena wewenang sepenuhnya ada pada Kementerian Perhubungan. “Makin cepat makin baik,” katanya. (FL/E-4)
PEMERINTAH Provinsi Jawa Timur memberikan santunan untuk delapan ahli waris korban meninggal dunia tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya asal Kabupaten Banyuwangi.
KNKT mengungkap kronologi lengkap peristiwa kapal KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI.
Santoso, seorang nelayanJembrana, Bali, yang sedang melaut sekitar dua kilometer dari pantai mendengar suara minta tolong korban selamat kapal KMP Tunu Pratama Jaya
Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya harus menjadi peringatan serius bagi sektor transportasi laut, terutama di jalur Ketapang-Gilimanuk.
Operasi ini dilanjutkan pada Jumat (4/7) dengan dukungan kapal utama KN SAR Arjuna 229.
Langkah ini dilakukan sebagai respons atas antrean kendaraan logistik yang sempat mengular hingga lebih dari 30 kilometer di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Seluruh alat berat dan kendaraan yang terjebak kemacetan sudah bisa terangkut semuanya pada Sabtu (19/7) dan prosesnya bisa cepat dilancarkan.
Sedikitnya 61 orang dilaporkan hilang setelah kapal feri tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7) malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved