Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SEDIKITNYA 61 orang dilaporkan hilang setelah sebuah kapal feri tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7) malam. Insiden terjadi saat kapal dalam pelayaran dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Kepala Pos SAR Banyuwangi Wahyu Setia Budi membenarkan kapal bernama KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam sekitar pukul 23.35 WIB, tak lama sebelum tiba di tujuan. Kapal bertolak dari Ketapang sekitar pukul 22.56 WIB.
“Manifes mencatat 53 penumpang, 12 kru kapal, serta 22 kendaraan, termasuk 14 truk,” kata Wahyu dalam keterangan tertulis, Kamis (3/7) dini hari.
Pusat SAR Surabaya melaporkan hingga Kamis pagi, empat orang telah berhasil diselamatkan. Operasi pencarian dan penyelamatan terus dilakukan oleh tim gabungan.
Sering Terjadi, Keselamatan Transportasi Laut Kembali Disorot
Kecelakaan laut seperti ini bukan hal baru di Indonesia—sebuah negara kepulauan dengan sekitar 17.000 pulau, namun masih menghadapi tantangan besar dalam hal standar keselamatan transportasi.
Pada Maret 2024, sebuah kapal kecil yang membawa 16 orang terbalik di perairan Bali akibat cuaca buruk. Seorang wisatawan asal Australia meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Sementara itu, tragedi besar terjadi pada 2018, ketika lebih dari 150 orang tenggelam setelah kapal feri karam di Danau Toba, salah satu danau terdalam di dunia yang terletak di Sumatra Utara. (AFP/Ant/Z-2)
SEBANYAK 29 orang penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali ditemukan dalam kondisi selamat. Sementara itu 4 orang ditemukan meninggal dunia.
Keberadaan tim nanti akan menjelaskan secara rinci perihal sistem SPBM serta mencari solusi terbaik agar mereka tetap terakomodasi dan tetap sekolah.
Rama menuturkan penangkapan bermula dari laporan masyarakat yang masuk melalui layanan pengaduan Waduli Banyuwangi.
Kegiatan ini menjangkau 8 titik lokasi di Kabupaten Banyuwangi dan berkolaborasi dengan tiga Puskesmas: Genteng Kulon, Singojuruh, dan Gitik.
Kota Banyuwangi memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi, hampir setara dengan tingkat pertumbuhan nasional 2024. Salah satu penopangnya adalah industri pariwisata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved