Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Tokoh Lintas Agama Bertemu, Bahas Insiden Perusakan Rumah Singgah di Cidahu

Benny Bastiandy
03/7/2025 21:03
Tokoh Lintas Agama Bertemu, Bahas Insiden Perusakan Rumah Singgah di Cidahu
Sejumlah tokoh agama berkumpul di Pendopo Sukabumi, Kamis (3/7). Mereka membahas insiden perusakan dan intimidasi di sebuah rumah singgah di Kecamatan Cidahu.(ISTIMEWA)

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Sukabumi, Jawa Barat, bersama unsur Forkopimda dan tokoh lintas agama bertemu dengan Staf Khusus Kementerian Hak Asasi Manusia, Thomas Suwarta, di Pendopo, Kamis (3/7). Pembahasan yang krusial pada pertemuan itu berkaitan aksi intoleransi di Kecamatan Cidahu.

Bupati Sukabumi, Asep Japar, mengaku prihatin terjadinya insiden di Kecamatan Cidahu, pekan lalu. Peristiwa tersebut mendapat perhatian berbagai elemen sehingga menjadi isu nasional.

"Semoga kita semua bisa mengambil hikmah besar dari peristiwa ini. Jangan sampai terulang di kemudian hari," kata Asep, Kamis (3/7).

Asep mengajak semua pihak berkolaborasi menjaga kerukunan antarumat beragama. Apalagi, negara mengamanatkan kebebasan beragama yang diatur undang-undang.

"Kebebasan beragama dan berkeyakinan merupakan hak dasar yang diatur undang-undang. Termasuk dalam konstitusi dan konvensi internasional tentang hak sipil politik," tegasnya.

Pemkab Sukabumi berterima kasih kepada semua pihak yang terus menjaga kondusivitas dan kerukunan umat beragama di Kabupaten Sukabumi. Pertemuan kali ini harus jadi momen memperkuat kesatuan dan persatuab serta mempererat tali persaudaraan.

"Terima kasih kepada semua pihak yang terus konsen menjaga kondusivitas dan kerukunan antarumat beragama," pungkasnya. 

Staf Khusus Kementerian Hak Asasi Manusia, Thomas Suwarta, menyebut insiden di Kecamatan Cidahu dipicu kesalahpahaman. Terutama dalam konteks istilah tempat ibadah, rumah ibadah, dan tempat pembinaan rohani.

"Ini murni kesalahpahaman. Ada mispersepsi dan miskomunikasi," kata Thomas.

Thomas mengapresiasi pihak kepolisian yang respon cepat kejadian tersebut. Sehingga, insiden tak meluas dan bisa ditangani dengan baik.

Kapolres Sukabumi Ajun Komisaris Besar Samian memastikan, bangunan yang dirusak di Kecamatan Cidahu bukan tempat beribadah umat Kristiani. Bangunan itu merupakan rumah singgah atau vila yang saat kejadian sedang digunakan beraktivitas berupa retret bagi pelajar. 

"Ada yang mengaitkan dengan agama ataupun SARA. Berdasarkan fakta di lapangan tak seperti itu. Bangunan itu adalah rumah singgah atau vila.
Peristiwa itu karena kesalahpahaman," tegasnya.

Samian meminta semua pihak tidak tergiring opini dari sumber yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Di Kecamatan Cidahu sendiri kondisi saat ini terpantau aman, tentram, dan damai. 

"Fakta di lapangan, kebebasan beribadah di Cidahu sampai sekarang terjalin dengan baik. Masyarakatnya aman, kondusif, dan tentram," pungkasnya. (H-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya