Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
WAKIL Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto melakukan kunjungan kerja ke fasilitas Material Recovery Facility (MRF) milik EcoBali di Kabupaten Badung, Bali. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka mengenal ekosistem pengolahan sampah sekaligus mencari contoh praktik pengelolaan sampah bertanggung jawab yang ada di Pulau Bali.
Kunjungan mendadak ini menandai perhatian Kementerian Dalam Negeri terhadap penguatan sistem pengelolaan sampah yang dimulai dari akar, yakni desa dan komunitas.
Dalam diskusi, Wamendagri menunjukkan dukungannya terhadap program-program EcoBali, khususnya yang berkaitan dengan kerja sama pengelolaan sampah di tingkat desa, pengaktifan kembali bank sampah, serta pelibatan kader PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) dan TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce Reuse Recycle).
Bima Arya juga menyoroti pentingnya sistem yang dapat dijalankan secara partisipatif oleh pemerintahan lokal untuk memaksimalkan pengurangan sampah dari sumber.
“Kami mengapresiasi EcoBali yang telah aktif dalam upaya pengelolaan sampah bertanggung jawab di Pulau Bali dan melibatkan komunitas sekitar,” ujar Wamendagri.
Kunjungan ini juga menjadi momentum untuk mendorong implementasi Surat Edaran Gubernur Bali No. 5 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah, yang mewajibkan seluruh instansi hingga pelaku usaha pariwisata untuk menerapkan pengelolaan sampah berbasis sumber serta pembatasan penggunaan plastik sekali pakai semakin diperkuat.
Wamendagri juga menyatakan ketertarikannya untuk kembali mengunjungi langsung bank sampah atau TPS3R mitra EcoBali dalam kunjungan selanjutnya, guna melihat secara lebih dekat bagaimana pengelolaan sampah bisa menjadi bagian dari penguatan kapasitas desa.
Dalam paparannya kepada Wamendagri, EcoBali menjelaskan bahwa sampah yang diolah berasal dari sektor rumah tangga dan bisnis.
EcoBali juga aktif dalam pendampingan desa dan sistem edukasi masyarakat.
Material sampah anorganik yang terkumpul di EcoBali kemudian dipilah lebih detail, diproses, dan disalurkan kepada mitra pengelola lanjutan, mendukung terciptanya ekosistem ekonomi sirkular.
“EcoBali berharap dapat hadir menjadi mitra pemerintah yang dapat memberikan contoh nyata dalam pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Melalui sistem yang terstruktur, partisipatif, dan berorientasi pada sirkularitas material, EcoBali menunjukkan bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat menghasilkan dampak dalam mengurangi beban sampah dan memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemilahan dari sumber.” ujar Site Manager EcoBali Ni Made Dwi Septiantari.
Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), Provinsi Bali menghasilkan 1.167.451,75 ton sampah sepanjang 2024.
Kontribusi EcoBali dalam mengurangi hampir 2.000 ton sampah yang berakhir ke TPA di 2024 lalu menjadi bukti bahwa pendekatan berbasis edukasi, kemitraan, dan sistem yang terstruktur mampu memperkuat gerakan pengelolaan sampah berkelanjutan. (Z-1)
Kesepakatan skema pengelolaan sampah ini dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang pengelolaan sampah dari kedua daerah.
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta rakyat Indonesia untuk mengisi momen kemerdekaan HUT ke-80 RI dengan kegiatan positif. Lebih dari sekadar upacara,
TPA Sarimukti belum sepenuhnya konsep sanitary landfill itu diterapkan karena anggaran pengadaan tanahnya sebelumnya digunakan untuk pemadatan di zona 2 dan 3.
Pantai Ungkea, yang merupakan salah satu kawasan wisata dan habitat alami di Morowali Utara, menjadi fokus utama pembersihan dari sampah plastik dan berbagai jenis sampah lainnya.
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
LEMBAGA Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) menilai Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan bisa menjadi sebagai standar nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan.
Sekdar Jabar Herman Suryatman mengatakan teknologi pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) bisa diterapkan untuk mengatasi meningkatnya beban TPPAS Sarimukti, Bandung Barat.
Menurut Budiarta, pendidikan tentang pengelolaan sampah perlu dimulai sejak dini.
DI tengah tantangan pengelolaan sampah di wilayah pesisir Bekasi, sebuah transformasi nyata tengah berlangsung di Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Bekasi, Jawa Barat.
Pemerintah menyatakan akan membersihkan dan menata bangunan kumuh di sekitar TPA Sarimukti.
Program Adipura tidak lagi hanya menjadi simbol kota bersih, melainkan indikator strategis tata kelola persampahan modern, adil, dan berkelanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved