Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
GELOMBANG tinggi di Perairan Selatan Jawa Tengah capai 4 meter dan 27 daerah terutama di Solo Raya dan Jawa Tengah bagian selatan masih berpotensi cuaca ekstrem Minggu (13/4), diminta warga kembali untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan ancaman bencana hidrometeorologi di sejumlah daerah di Jawa Tengah, karena cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir masih berpotensi di kawasan pegunungan, dataran tinggi, Solo Raya dan Jawa Tengah bagian selatan.
Pada pagi cuaca cerah berawan, namun memasuki siang, sore hingga awal malam hutan ringan-sedang berpeluang turun di daerah secara merata dengan waktu bervariasi, bahkan hujan sedang-lebat mengguyur 27 daerah di Jawa Tengah dapat meningkat menjadi ektrem sebagai dampak adanya bibit siklon tropis 96S di Laut Arafura bagian barat.
"Waspadai bencana hidrometeorologi akibat potensi cuaca ekstrem di 27 daerah di Jawa Tengah, bahkan kondisi ini diperkirakan masih Ajan berlangsung hingga Senin (14/4) besok," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Arif N Minggu (13/4).
Berdasarkan pengamatan citra satelit cuaca pukul 05.00 WIB, lanjut Arif, angin pada umumnya bertiup dari arah barat ke utara dengan kecepatan 5-25 kilometer per jam, suhu udara berkisar 19-32 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar 60-95 persen, sedangkan ketinggian gelombang di perairan utara 0,1-0,5 meter serta di perairan selatan Jawa Tengah 2,5-4 meter.
Selain cuaca ekstrem itu, menurut Arif, warga beraktivitas di pesisir dan perairan selatan juga diminta untuk mewaspadai gelombang tinggi, dengan ketinggian gelombang mencapai 4 meter tersebut sangat berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal ikan, penyeberangan antar pulau, kapal barang serta kapal tongkang.
Cuaca ekstrem di Jawa Tengah, ungkap Arif, berpotensi terjadi di puluhan daerah yakni Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Blora, Kudus, Ungaran, Temanggung, Kajen, Slawi, Magelang, Surakarta, Salatiga, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa.
Sedangkan hujan ringan-sedang, demikian Arif, juga berpeluang mengguyur sejumlah daerah di Jawa Tengah lainnya seperti Rembang, Pati, Jepara, Demak, Kendal, Batang, Pemalang, Brebes, Semarang, Pekalongan dan Tegal. (H-2)
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, sebagian besar wilayah Jakarta berpotensi mengalami hujan dengan intensitas ringan, pada Senin 14 Juli 2025.
Untuk 38 kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
Dari 27 wilayah Jawa Barat, delapan diantaranya diprakirakan akan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
Ketinggian gelombang terjadi di perairan Jawa Tengah tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
"Tim melalukan pemantauan sekaligus menyampaikan sosialisasi secara langsung kepada warga pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan,"
Badan Meteorologi BMKG memperkirakan cuaca ekstrem akan melanda sebagian besar wilayah Indonesia pada Minggu, 13 Juli 2025.
Daerah pertemuan angin atau konferensi juga berpotensi terbentuk di Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Laut Natuna bagian utara, perairan utara Maluku Utara, Papua
Prakiraan BMKG potensi cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan berpotensi melandai di Jabodetabek. Tapi masih ada potensi angin kencang di Banten
MASYARAKAT di 15 kabupaten dan kota di Jawa Timur diminta waspada.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
Ibu hamil juga bisa memanfaatkan beragam bahan pangan yang kaya vitamin C untuk memenuhi kebutuhan vitamin hariannya dalam menjaga imun tubuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved