Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Banjir Kembali Landa Pati, Satu Jembatan Runtuh

Akhmad Safuan
17/2/2025 16:56
Banjir Kembali Landa Pati, Satu Jembatan Runtuh
Banjir akibat hujan lebat mulai merendam Kabupaten Pati setinggi 20-50 sentimeter Senin (17/2/2025), aktivitas warga terganggu.(MI/Akhmad Safuan)

DIGUYUR hujan lebat sejumlah kawasan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Senin (17/2) dilanda banjir dengan ketinggian air 20-50 sentimeter. Satu jembatan juga runtuh akibat banjir. Akibatnya, warga terpaksa menempuh rute jalan lain hingga 5 kilometer.

Pemantauan Media Indonesia, sejak Senin (17/2) siang, hujan deras mengguyur sejumlah daerah di pantura Jawa Tengah mengakibatkan banjir setinggi lutut orang dewasa kembali merendam sejumlah kawasan dan jalan utama di Kabupaten Pati. Aktivitas warga dan transportasi pun terganggu. Jembatan yang runtuh berada di Desa Palemgede, Pucawangi, Pati.

"Hujan baru dua jam berlangsung, jalan perkotaan dan jalan perkampungan sudah terendam banjir hingga mencapai 50 sentimeter," kata Surya, 40, warga Kelurahan Kranggan, Kecamatan Pati Kota, Kabupaten Pati.

Hal serupa juga diungkapkan Andik, 35, warga Desa Langenharjo, Kecamatan Margorejo, Pati, bahwa akibat guyuran hujan lebat mengakibatkan sungai di Desa Sinoman meluber, sehingga desa mulai terendam. Bahkan, warga sekarang ini khawatir tanggul sungai kembali jebol hingga mengakibatkan banjir lebih besar. 

Sekretaris Desa Pelemgede, Kecamatan Puncakwangi, Kabupaten Pati, Turoyo, mengatakan hujan lebat sejak Minggu (16/2) malam mengguyur sejumlah kecamatan di Pati, sehingga banjir terjadi dimana-mana. Hal itu berdampak pada meningkatnya volume air sungai yang mengalir cukup deras mengakibatkan jembatan penghubung Kecanatan Puncakwangi-Pati Kota runtuh.

Runtuhnya jembatan penghubung ini, ungkap Turoyo, diduga karena banyak sampah yang menumpuk terhalang pilar jembatan, sehingga ketika gelontoran air cukup deras tidak mampu lagi tertahan dan jembatan akhirnya runtuh pada Minggu dini hari.

"Warga terutama anak sekolah terpaksa memutar 5 kilometer agar sampai sekolahan," imbuhnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati Martinus Budi Prasetya mengatakan sejak hujan lebat mulai mengguyur daerah di pantura ini, seluruh petugas gabungan tejah disiagakan, termasuk seluruh peralatan yang dibutuhkan seperti perahu karet jika harus dilakukan evakuasi terhadap warga terdampak.

Banjir diduga akibat meluapnya sejumlah sungai dan drainase yang tidak lancar, lanjut Martinus, juga sedang diatasi oleh instansi terkait agar air dapat mengalir ke lancar terutama di jajan perkotaan. "Kita masih lakukan pemantauan, bahkan logistik juga telah siap termasuk lokasi pengungsian jika diperlukan," tambahnya. (AS/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya