Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar), bakal segera memperbaiki akses jalan dan jembatan gantung yang rusak akibat diterjang banjir dan tanah longsor pada 7 Maret lalu.
"Iya, pihak kita akan segera memperbaiki akses jalan yang rusak pascaditerjang banjir dan longsor," kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pessel Fahresi Eka Siska, Selasa (19/3).
Sebagaimana diketahui, dari data sementara ada sebanyak 13 titik ruas jalan di Pesisir Selatan mengalami rusak parah yang tersebar di seluruh kecamatan yang terdampak.
Baca juga : Ditemukan, Korban Ke-25 akibat Banjir Longsor Pesisir Selatan
"Ya, kita bakal sesegera mungkin memperbaikinya. Untuk anggarannya di kisaran Rp28 miliar," sebutnya.
Ia menjelaskan, untuk akses jalan yang berstatus kabupaten, pemerintah daerah menyiapkan anggaran sebesar Rp28 miliar. Selebihnya bakal dibantu melalui anggaran pusat sesuai dengan instruksi Menteri PUPR.
"Ini bakal dikerjakan secara bertahap. Namun diupayakan selesai di tahun ini," tambahnya.
Baca juga : Banjir dan Longsor Sumbar, 27 Orang Meninggal Dunia
Ia melanjutkan, pemerintah juga bakal memperbaiki jembatan gantung yang rusak pascaditerjang banjir. Sekitar 12 jembatan gantung yang rusak parah.
Jembatan yang rusak berat akibat banjir bakal segera diperbaiki antara lain jembatan gantung Pelangai gadang, Malerang, Koto Pulai, Lumpo, Koto Rawang, Jembatan Gantung Cable Stay Duku, Sungai Tanu, dan jembatan Kampuang Tanjuang Duku. "Ke-8 jembatan yang rusak berat itu perbaikannya bakal ditanggung oleh
Kementerian PUPR juga," ucap Eka.
Setelah itu, lanjutnya, empat jembatan gantung lagi bakal ditanggung pembiayaannya oleh BNPB. Tim balai serta BNPB sudah turun ke lapangan untuk mempersiapkan anggaran pembiayaannya. "Insya Allah secara bertahap dalam tahun ini sudah selesai diperbaiki," katanya.
Untuk akses jalan Batu Bala menuju Langgai kini sudah bisa dilewati. Sampai sekarang alat berat PU masih bekerja untuk membersihkan material longsor.
"Kita berharap proses pemulihan ini segera terealisasi. Kita minta kepada masyarakat untuk bersabar karena seluruh pihak tengah berupaya dalam proses pemulihan secara bertahap. Kita yakin dalam tahun ini selesai seluruhnya," tutup Eka. (Z-2)
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat juga menyebabkan kejadian longsor di Desa/Kecamatan Subang
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geosofika (BMKG) memprakirakan hujan akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan ke depan.
Tanah longsor terjadi di Dusun Pahing, Desa Pamulihan, Kecamatan Subang, Selasa (14/11) dinihari.
Tanah longsor di wilayah itu dipicu tingginya intensitas curah hujan sejak Selasa (14/11) petang. Hujan berlangsung lama.
Sebuah tebing setinggi 70 meter longsor dan menimbun dua rumah.
Kabupaten Tasikmalaya berada di peringkat kedua kerawanan bencana terbanyak di Jawa Barat.
Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan bakal membangun Pusat Restorasi dan Pengembangan Ekosistem Pesisir (PRPEP) di empat lokasi
Sebanyak 1.091 rumah warga terendam dengan Tinggi Muka Air (TMA) hingga satu meter di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar.
Pascabencana banjir di Pesisir Selatan, Kementerian Sosial, pemerintah daerah, warga, dan berbagai pihak bahu-membahu agar kehidupan bisa pulih seperti sedia kala.
PT Bundamedik menggelar program pemberian donasi bahan pangan pokok serta pemeriksaan kesehatan gratis kepada masyarakat terdampak bencana banjir bandang di Batang Kapas, Sumatra Barat.
Kelima pejabat ini batal divaksinasi karena memiliki riwayat penyerta. Sebelumnya Bupati Hendrajoni pernah terkonfirmasi Covid-19 di Jakarta, sedangkan Kapolres saat ini sedang flu.
UPAYA penyeludunpan benur (benih lobster/baby lobster) bernilai miliaran rupiah di daerah pesisir timur, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi digagalkan kepolisian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved