Headline
IKN bisa menjadi ibu kota Provinsi Kalimantan Timur.
PEMERINTAH Kabupaten Pesisir Selatan mendorong percepatan pengembangan bandar udara perairan (water airport) di kawasan wisata bahari Mandeh, Kecamatan Koto XI Tarusan. Hal itu disampaikan Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, saat melakukan audiensi dengan Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan RI di Jakarta, Rabu (17/7). Dalam pertemuan tersebut, Bupati didampingi Kepala Dinas Perhubungan Pesisir Selatan, Syafrijoni, dan pengawas transportasi Fauzan Afrizal.
Hendrajoni menegaskan, pengembangan bandara perairan di Mandeh menjadi bagian dari strategi peningkatan konektivitas antarpulau sekaligus mendukung sektor pariwisata, perikanan, serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Berdasarkan kajian PT Dirgantara Indonesia dan BRIN, Pulau Cubadak di kawasan Mandeh sangat potensial menjadi lokasi pengembangan seaplane hub. Akses udara ini akan mempercepat konektivitas wisatawan dari bandara utama ke destinasi wisata,” ujar Hendrajoni.
Ia menambahkan, pembangunan infrastruktur ini penting untuk mendukung Mandeh sebagai Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) yang berdaya saing tinggi. Selain menunjang sektor pariwisata, kehadiran bandara perairan diharapkan memperkuat distribusi hasil laut dan produk UMKM lokal ke pasar yang lebih luas.
Bupati juga membahas skema kolaborasi pendanaan proyek bersama Kepala Pusat Kebijakan Prasarana Transportasi dan Integrasi Moda, Capt. Novyanto Widadi. Skema tersebut mencakup sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta.
“Kawasan Mandeh sangat potensial dikembangkan sebagai pintu gerbang ekonomi baru berbasis transportasi perairan, khususnya melalui moda seaplane,” kata Capt. Novy.
Sebagai informasi, sejak pertengahan 2024, pemerintah pusat telah menetapkan beberapa wilayah sebagai proyek percontohan pengembangan transportasi perairan, seperti di Bali Selatan. Audiensi Bupati Pesisir Selatan ini dinilai membuka peluang agar Mandeh menjadi lokasi pilot project berikutnya, terlebih karena kawasan ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Dukungan juga datang dari pihak swasta. Operation and Business Development Manager Global Aviasi Indonesia, Bevan Andrean, menyatakan kesiapan pihaknya untuk mendukung pengembangan jaringan seaplane di Sumatera Barat, termasuk di wilayah Pesisir Selatan.
Sebelumnya, pada April 2025, Bupati Hendrajoni telah melakukan peninjauan terhadap sejumlah infrastruktur pendukung di Mandeh. Dalam kunjungannya, ia menyoroti belum optimalnya pemanfaatan fasilitas seperti Gedung Tourism Information Center (TIC) dan Sentra IKM Perikanan. Beberapa dermaga mini dan pusat informasi wisata juga dilaporkan tidak terkelola dengan baik.
“Pembangunan bandara perairan harus dibarengi dengan pembenahan infrastruktur dasar dan pelatihan SDM lokal, khususnya pelaku UMKM di sektor pariwisata dan perikanan,” kata Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni.
Ia berharap, dengan dukungan regulasi dari Kementerian Perhubungan dan sinergi lintas sektor, proyek ini dapat segera terealisasi. "InsyaAllah, Mandeh akan menjadi pelopor transportasi udara perairan di pesisir barat Sumatra,” tuturnya.(M-2)
Antusiasme peserta terlihat jelas dari jumlah pendaftar yang membludak, mencapai ratusan pesepeda dari berbagai usia dan komunitas.
Menurut BMKG, fenomena halo tidak berkaitan dengan pertanda bencana atau gejala cuaca ekstrem, melainkan peristiwa alamiah yang bisa terjadi kapan saja.
Wakil Bupati Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat Risnaldi Ibrahim, mengunjungi masyarakat yang terdampak banjir di Nagari Pelangai Gadang, Kecamatan Ranah Pesisir, pada Kamis, (13/3).
Pusat Pengendalian Operasi-PB BPBD Kabupaten Pesisir Selatan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada,
SITUASI KLB diare di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) masih belum mereda. Saat ini tercatat 45 orang mengalami diare akut dan lima diantaranya meninggal dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved