Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
CUACA ekstrem di sejumlah daerah di Jawa Tengah mereda, namun gelombang tinggi hingga mencapai 2,5 meter serta banjir air laut pasang (rob) masih berlangsung Sabtu (1/2), diminta warga untuk waspada terhadap kondisi cuaca ini karena berisiko keselamatan dan bencana hidrometeorologi di sejumlah daerah.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sabtu (1/2) mengingatkan ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung berpotensi melanda di sejumlah daerah di Jawa Tengah, meskipun cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir mulai mereda dan hanya berpotensi di 4 daerah pada akhir pekan ini
Gelombang tinggi di perairan utara 1,25-2,5 meter dan selatan 1,25-2,5 meter di Jawa Tengah juga menjadi ancaman serius dan berisiko tinggi terhadap aktivitas pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang maupun penyeberangan antar pulau, bahkan air laut pasang (rob) juga berdampak banjir di pesisir Pantura hingga mengganggu transportasi, bongkar muat barang di pelabuhan, budidaya perikanan darat dan petani garam.
"Waspadai aktivitas pelayaran dan banjir rob hingga beberapa hari kedepan, karena gelombang tinggi dan rob masih berlangsung di perairan utara dan selatan Jawa Tengah," kata Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Shafira Tsanyfadhila.
Kecepatan angin mencapai 4-30 Knot dan gelombang tinggi, menurut Shafira Tsanyfadhila, juga peluang turun hujan ringan di perairan utara Jawa Tengah berlangsung di Kepulauan Karimunjawa bagian barat dan timur, Jepara, Pekalongan-Kendal, Semarang-Demak, Pati-Rembang sangat berisiko bagi pelayaran
Selain gelombang tinggi di kedua perairan itu, lanjut Shafira Tsanyfadhila, air laut pasang berlangsung pada pukul 21.00-00.00 WIB dengan ketinggian mencapai satu meter berdampak banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Demak dan Jepara akan mengganggu aktivitas warga hingga pagi.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Ferry Oktarisa mengatakan cuaca ekstrem sudah berkurang di awal hujan Februari ini, berdasarkan pengamatan citra satelit cuaca Sabtu (1/2) pukul 06.00 WIB, potensi terjadi cuaca ekstrem hanya di empat daerah yakni Pati, Kudus, Jepara dan Batang, meskipun hujan ringan-sedang masih berpeluang mengguyur seluruh daerah.
Menurut Ferry Oktarisa, pada pagi hingga awal memasuki siang cuaca pada umumnya berawan dan hujan ringan mengguyur daerah Pantura Jawa Tengah, siang, sore hingga awal malam hujan ringan-sedang secara merata mengguyur seluruh daerah seperti Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali dan Klaten.
Selain itu daerah diguyur hujan ringan-sedang, ungkap Ferry Oktarisa, berpeluang di Karanganyar, Purwodadi, Blora, Rembang, Demak, Ungaran, Temanggung, Kendal, Kajen, Pemalang, Slawi, Brebes, Magelang, Salatiga, Semarang, Pekalongan, Tegal, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa. "Sedangkan daerah lainnya turun hujan ringan," tambahnya.
Angin pada umumnya bergerak dari arah barat ke utara dengan kecepatan 3-25 kilometer per jam, demikian Ferry Oktarisa, suhu udara berkisar 19-32 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar 60-95 persen. "Namun tetap harus diwaspadai ancaman bencana hidrometeorologi," ujarnya.(H-2)
Penguatan ini dilakukan dengan menggunakan lumpur yang dimasukkan ke dalam karung sebagai material tanggul untuk mencegah banjir rob masuk ke dalam rumah.
Banjir rob masih berlangsung di sejumlah daerah di Pantura, karena air laut pasang dengan ketinggian 90-110 centimeter di perairan utara Jawa Tengah.
BMKG mempredikasi air laut pasang (rob) berpotensi masih akan berlangsung hingga Rabu (8/1) besok, bahkan rob juga akan kembali berlangsung pada 12-21 Januari mendatang.
Jalur Pantura Semarang-Demak memasuki Minggu (12/1)dini hari terendam dengan ketinggian air 10-30 centimeter hingga mengganggu arus lalu lintas.
Kelembaban udara di berbagai ketinggian cenderung basah, sehingga berpotensi meningkatkan potensi cuaca ekstrem di Jawa Tengah.
Sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang dan Demak masih terendam banjir rob dengan ketinggian 0,2-1,5 meter.
Kepala Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler (PR EPS) BRIN Umi Karomah Yaumidin menyampaikan ekonomi biru mempercepat pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, diperlukan roadmap darat dan pesisir
Cuaca ekstrem di Jawa Tengah yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir berpotensi kembali terjadi, Senin (28/10).
Genangan banjir rob masih terlihat merendam di sejumlah kawasan di beberapa daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Semarang dan Demak.
Durasi puncak rob lebih panjang mulai pukul 01.00-05.00 WIB dengan ketinggian 100-110 sentimeter.
Jalur Pantura Semarang-Demak tepatnya di Kecamatan Sayung, Kabupaten terendam banjir hingga ketinggian 40-60 centimeter.
Banjir rob dengan ketinggian 30-60 centimeter mengakibatkan arus lalulintas tersendat hingga 3 km, petugas mengalihkan kendaraan berukuran kecil ke jalur alternatif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved