Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

123 Kepala Keluarga Terdampak Banjir Rob di Indramayu

Nurul Hidayah
30/1/2025 16:55
123 Kepala Keluarga Terdampak Banjir Rob di Indramayu
(MI/Nurul Hidayah)

SEBANYAK 123 kepala keluarga (KK) di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu terdampak banjir pasang air laut atau rob. 

“Total ada 123 kepala keluarga yang terdampak,” tutur Plt Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Indramayu, Sutrisno, Kamis (30/1). Fokus utama petugas di lapangan, lanjut Sutrisno, yaitu menyelamatkan masyarakat yang terkena musibah banjir pasang air laut ini. “Kami pun langsung menyiapkan tempat pengungsian di Balai Desa Kertawinangun,” tutur Sutrisno.

Di tempat pengungsian tersebut juga telah disiapkan fasilitas untuk warga yang mengungsi. Mulai dari dapur umum, sarana air bersih,  selimut, hingga perlengkapan untuk beristirahat. Hingga hari ini, Kamis (30/1) warga masih memenuhi lokasi pengungsian. 

Pemkab Indramayu, lanjut Sutrisno juga akan menetapkan status tanggap darurat bencana banjir rob di Desa Eretan Kulon. Tanggap darurat dimulai sejak kemarin, Rabu (28/1) hingga satu pekan ke depan bahkan jika diperlukan bisa pula diperpanjang. Status tersebut tinggal menunggu surat keputusan dari Bupati Indramayu.

Sementara itu Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo, menjelaskan pihaknya menjaga keamanan di desa yang diterjag banjir rob dengan melakukan patroli ke pemukiman warga.  "Untuk keamanan nanti kita akan melakukan patroli bersama TNI Polri di pemukiman masyarakat yang terdampak banjir rob ini, kami sudah menurunkan 60 personil ditambah dari TNI, BPBD dan yang lainnya," tutur Ari. 

Saat ini petugas gabungan dari BPBD, TNI, dan Polri akan terus melakukan penyisiran guna memastikan keselamatan dan keamanan warga yang terdampak banjir rob. Penyisiran dilakukan karena ada beberapa masyarakat yang belum mau dievakuasi. “Nanti kami akan bersama-sama menyisir memberikan himbauan kepada warga demi keselamatannya," tutur Ari.

Seperti diberitakan sebelumnya banjir pasang air laut atau rob telah menggenangi rumah warga pada Rabu (29/1). Berdasarkan informasi yang dihimpun, ombak tinggi menerjang pesisir Desa Eretan Kulon, Rabu (29/1) dengan ketinggian hingga mencapai genting rumah warga.  Kondisi itu membuat air laut melewati tembok breakwater yang menjadi pemisah antara laut dan permukiman warga.

Gulungan ombak yang cukup hebat akhirnya membuat dua titik di tembok breakwater di Blok Kibuyut, jebol. Kondisi itu memperparah banjir rob karena air laut masuk ke permukiman warga dengan cepat. Bahkan  satu titik tanggul sungai Kali Menir juga jebol. Selain itu, hujan deeras yang mengguyur wilayah tersebut. (S-1) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya