Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Banjir Riau, Sejumlah Sekolah di Pelalawan Terpaksa Diliburkan

Rudi Kurniawansyah
22/1/2025 20:20
Banjir Riau, Sejumlah Sekolah di Pelalawan Terpaksa Diliburkan
Banjir di Pelalawan, Riau.(Dok. MI)

BENCANA banjir yang melanda sejumlah daerah di Riau mulai berdampak terhadap dunia pendidikan. Seperti di Kabupaten Pelalawan, sebanyak sembilan sekolah di empat kecamatan terpaksa diliburkan akibat genangan banjir Riau yang merendam ruang kelas.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Pendidikan Pelalawan,Atil Mahdar mengatakan  langkah untuk meliburkan aktivitas belajar mengajar diambil untuk menjaga keselamatan siswa dan guru.

Adapun sejumlah sekolah yang terkena dampak banjir yaitu di Kecamatan Langgam, SD Negeri 004 Muara Sako, dan Kecamatan Pelalawan SD Negeri 011 Sering Barat, SD Negeri 006 Sering, SD Negeri 004 Pelalawan.

Kemudian di Kecamatan Pangkalan Kerinci, SD Negeri 001 Desa Rantau Baru, SD Negeri 002 Kuala Terusan. Kemudian, di Kecamatan Ukui, SD Negeri 003 Lubuk Kembang Bungo, SD Negeri 016 Air Hitam dan SMP Negeri 1 Ukui.

Dijelaskannya, seluruh sekolah yang terdampak akan segera menerima surat resmi dari Disdik Pelalawan untuk menghentikan aktivitas sementara di sekolah.

"Meskipun aktivitas belajar di sekolah dihentikan sementara, pendidikan tetap berjalan. Anak-anak akan belajar melalui daring dan diberikan tugas untuk dikerjakan di rumah," kata Atil, Rabu (22/1).

Ia mengungkapkan, aktivitas belajar mengajar secara tatap muka di sekolah akan kembali dibuka apabila kondisi banjir surut. "Jika banjir surut, siswa dapat kembali belajar di sekolah," ujarnya.

Sejauh ini, lanjutnya, pihaknya telah mengimbau seluruh pihak, terutama sekolah yang terdampak, untuk memanfaatkan sistem daring sebaik mungkin demi keberlanjutan pendidikan siswa. Dengan kondisi yang perlahan membaik, diharapkan aktivitas belajar mengajar secara tatap muka bisa segera dilanjutkan.

"Kami tetap memastikan dunia pendidikan di Kabupaten Pelalawan tidak terhenti. Meski ruang kelas terendam, pembelajaran harus tetap berjalan, walaupun sementara dilakukan dari rumah," ungkapnya.

Sementara Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Riau M Edi Afrizal menyampaikan banjir saat ini melanda sejumlah daerah di Riau. Dari data banjir yang masuk banjir yang terparah terdapat di Kabupaten Kampar ada 4 Kecamatan dan 19 desa, dengan jumlah warga yang terdampak sebanyak 2.530 kepala keluarga (KK), yang mengungsi ada 6 KK, termasuk fasilitas umum, pendidikan, perkantoran, dan kebun seluas 292 Ha. Daerah lain Kabupaten Siak, terdapat 2 kecamatan dan 2 desa, dengan jumlah terdampak banjir 823 KK, dan yang mengungsi sebanyak 51 KK.

Selanjutnya di Kabupaten Pelalawan, banjir di 3 kecamatan, 4 desa, warga terdampak 309 KK, mengungsi 19 KK, begitu juga dengan fasilitas umum, perkantoran dan pendidikan, dan jalan sepanjang 3,5 kilometer (Km). Untuk di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), jumlah warga terdampak banjir sebanyak 9 KK di 3 Kecamatan dan 3 desa.

“Untuk total dampak dari kejadian bencana hidrometeorologi ini hingga 19 Januari sebanyak 28 kejadian di 12 Kecamatan dan 28 desa. Yang terdampak banjir sebanyak 3.671 KK, yang mengungsi 68 KK, dan jalan yang terkena banjir sepanjang 11,5 kilometer di beberapa daerah,” jelasnya.

“Daerah lain yang terkena banjir seperti Inhil (Indragiri Hilir) juga terdampak. Kita sudah menyerahkan bantuan ke daerah yang terdampak banjir sesuai dengan pengajuan dari daerah. Kampar, Inhu, Pelalawan, sudah diserahkan bantuan. Untuk tenda pengungsi masing-masing daerah sudah tersedia, jika mereka kekurangan tenda dan perahu karet segera akan kita kirimkan bantuan sesuai dengan permintaan daerah,” pungkasnya. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya