Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
BENCANA hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung masih menjadi ancaman serius sejumlah daerah di Jawa Tengah. Cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir berpotensi terjadi di 25 daerah di Jawa Tengah.
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Farita Rachmawati mengingatkan potensi cuaca ekstrem masih bisa terjadi di 25 daerah Jawa Tengah. Bahkan di perairan, ada potensi terjadinya gelombang tinggi hingga mencapai 4 meter yang bisa membahayakan aktivitas pelyaran.
"Warga yang berada di daerah dengan potensi bencana hidrometeorologi harap waspada," kata Farita Rachmawati, Rabu (22/1).
Berdasarkan pengamatan citra satelit cuaca, Rabu (22/1) pukul 05.30 WIB, pagi pada umumnya berawan dan hujan ringan turun di kawasan pegunungan dan daerah Pantura. Memasuki siang, sore hingga awal malam berpeluang terjadi hujan ringan-sedang mengguyur seluruh daerah di Jawa Tengah, bahkan dapat berubah menjadi cuaca ekstrem.
Daerah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem, menurut Farita Rachmawati, yakni Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Ungaran, Temanggung, Kendal, Batang, Kajen, Pemalang, Slawi, Brebes, Magelang, Salatiga, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa.
Sedangkan daerah berpeluang diguyur hujan ringan-sedang, ungkap Farita, yakni Sragen, Purwodadi, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Surakarta, Semarang, Pekalongan dan Tegal. "Angin dari arah barat laut ke timur dan selatan ke barat laut berkecepatan 3-30 kilometer per jam, suhu udara 19-32 derajat celcius, kelembaban 60-95 persen, tinggi gelombang di perairan utara 0,75-2,5 meter dan di perairan selatan 1,3-4 meter," ungkapnya.
10 Daerah
Sementara itu Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana telah meminta pada seluruh jajaran pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah untuk siaga menghadapi ancaman bencana yang dipicu cuaca ekstrem. "Saya minta kepala daerah memastikan kesiapan lokasi pengungsian dan memberikan solusi terbaik bagi masyarakat terdampak," ujarnya.
Berdasarkan data dari BPBD Jawa Tengah, bencana hidrometeorologi yang melanda provinsi ini sampai Selasa (21/1), terjadi di 10 Daerah di Jawa Tengah yakni Brebes, Pemalang, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kendal, Pekalongan, Grobogan, Demak, Banjarnegara, dan Sragen. Hal ini berdampak ribuan rumah terendam, fasilitas umum rusak, ratusan warga terpaksa mengungsi serta ratusan hektare lahan pertanian terendam.
Nana meminta para pengungsi harus segera dievakuasi ke lokasi-lokasi yang sudah disiapkan dengan koordinasi, kolaborasi dan sinergi lintas sektor. Perlu juga untuk memperbaiki lahan-lahan yang telah beralih fungsi, guna mengurangi risiko bencana.
Sebagai bentuk tanggap darurat, Pemprov Jawa Tengah menyalurkan bantuan logistik senilai Rp478 juta untuk warga terdampak di Kabupaten Brebes yang dananya berasal dari Dinas Sosial sebesar Rp284 juta, Dinas Ketahanan Pangan Rp120 juta dan BPBD Jateng Rp74 juta.(M-2)
Peristiwa tanah longsor tersebut terjadi sekitar pukul 19.45 WIB, Rabu malam. Kedua korban pada saat kejadian sedang bermain tenda-tendaan bersama dua anak lainnya.
Ribuan jalan dan bangunan telah rusak dan terendam oleh banjir yang deras di Korea Selatan, dengan laporan kerusakan lahan pertanian dan kematian ternak yang meluas.
Dua orang pekerja bangunan tertimbun longsor saat sedang menggali fondasi rumah di kawasan Padasuka, Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat (18/7) malam.
Dinas PUPR Depok bersama warga telah melakukan upaya penanganan darurat sementara di beberapa titik.
Antisipasi lainnya yang dapat dilakukan yakni dengan membuat bronjong dan turap mandiri,
Bencana dipicu hujan deras yang terjadi dalam waktu cukup lama.
CUACA ekstrem tak hanya menjadi ancaman di musim penghujan. Dalam beberapa hari terakhir, hujan deras hingga ekstrem kembali mengguyur sejumlah wilayah di Tanah Air,
Air laut pasang (rob) di perairan utara juga masih bertahan dengan ketinggian maksimum 0,9 meter pada pukul 05.00-09.00 WIB.
Gelombang tinggi hingga 4 meter juga masih berlangsung di perairan selatan dan ketinggian 2,5 meter di perairan Karimunjawa bagian timur.
Kondisi ini memicu merebaknya kasus batuk serta infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil.
BMKG telah merilis update prakiraan cuaca hari ini, Sabtu 2 Agustus 2025, yang mencakup peringatan dini cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia pada Jumat 1 AGustus 2025
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved