Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Serikat Pekerja Sritex Berharap Kehadiran Kurator di PN Semarang Besok

Widjajadi
13/1/2025 21:18
Serikat Pekerja Sritex Berharap Kehadiran Kurator di PN Semarang Besok
Ribuan pekerja Sritex masih bekerja ketika perusahaan mereka sudah dipailitkan berdasarkan keputusan inkracht dari Mahkamah Agung.(MI/Widjajadi)

SERIKAT Pekerja PT Sri Rejeki Isman (Sritex) berharap kurator tidak mangkir dari agenda pemanggilan PN Semarang yang digelar, Selasa (14/1). Kehadiran kurator itu diharapkan dapat memberi titik terang nasib PT Sritex, apakah mengajukan going concern atau tidak.

Koordinator Serikat Pekerja Sritex Grup Slamet Kuswanto menyatakan, setelah PT Sritex dinyatakan pailit karena permohonan kasasi perusahaan itu ditolak Mahkamah Agung, kesempatan emas untuk keberlanjutan usaha ada ditangan kurator dan hakim pengawas lewat upaya going concern.

Setidaknya sudah dua kali, kurator tidak hadir ketika pemerintah, melalui Wamenaker Immanuel Ebenezer Gerungan, memfasilitasi pertemuan kurator dengan manajemen Sritex guna bernegosiasi untuk going concern.

Karena tidak adanya proses negosiasi itu, Serikat Pekerja Sritex berencana gelar demo di depan Kantor MA dan empat kementerian. "Tapi rencana itu kami tunda, karena kami masih menghormati permintaan Presiden Prabowo," kata dia.

Penundaan itu juga karena permintaan Mabes Polri yang meminta Serikat Pekerja Sritex menunda demo di Jakarta yang sudah dijadwalkan dua hari, 14 dan 15 Januari, dan memberikan waktu pada pemerintah untuk mengupayakan langkah langkah penyelamatan.

"Kami memercayai apa yang akan dilakukan pemerintah untuk permintaan Sritex mengenai going concern. Dan itu menjadi penegasan penting dari Wamenaker yang membawa pesan Presiden Prabowo," ungkap Slamet.

Karena itu, ketika manajemen Sritex menerima undangan dari PN Semarang untuk bertemu kurator pada Selasa (14/3), hal itu dinilainya sebagai progres dari langkah yang sudah diupayakan.

Harapan seluruh pekerja Sritex Grup yang berjumlah 50 ribu orang itu, keberlangsungan usaha menjadi hasil negosiasi dengan kurator tersebut.

Meski berstatus pailit, PT Sritex hingga kini masih beroperasi seperti biasa. Sebanyak 50 ribu pekerja masih bekerja dan menerima upah, kecuali 2.500 pekerja bagian spinning yang sebelumnya dirumahkan karena ketiadaan bahan baku benang. (WJ/E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya