Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Irigasi Rusak Terdampak Bencana, Lahan Pertanian di Cianjur Terancam Kekeringan

Benny Bastiandy
13/1/2025 15:52
Irigasi Rusak Terdampak Bencana, Lahan Pertanian di Cianjur Terancam Kekeringan
Lahan Pertanian di Desa Waringinsari, Cianjur, Terancam Kekeringan.(Dok. MI)

LAHAN pertanian di Desa Waringinsari Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami krisis pasokan air. Pasalnya, pascabencana hidrometeorologi berupa tanah longsor dan pergerakan tanah pada Desember tahun lalu, sampai saat ini penanganan saluran irigasi belum kunjung selesai.

Kepala Desa Waringinsari, Nadir Muharam Abdurahman, mengatakan upaya penanganan saluran irigasi Leuwibadak sudah dilakukan dengan kerja bakti melibatkan masyarakat setempat. Namun, lebih dari sebulan pascabencana, upaya tersebut belum juga selesai.

"Cukup banyak titik saluran irigasi Leuwibadak yang mesti ditangani. Sehingga, sampai saat ini pasokan air untuk lahan pertanian belum berjalan maksimal," kata Nadir, Senin (13/1).

Nadir menyebutkan, penanganan membutuhkan bantuan pemerintah daerah. Terlebih, saluran irigasi yang rusak merupakan kewenangan pemerintah daerah.

"Mudah-mudahan dari pemerintah daerah bisa ikut turun tangan karena sampai sekarang upaya perbaikan belum selesai," terangnya.

Irigasi Leuwibadak tak hanya dibutuhkan memasokan air bagi lahan pertanian. Tapi juga memenuhi kebutuhan air bagi warga setempat.

"Kami hanya mengandalkan air hujan," pungkasnya.

Camat Takokak, Dadan Ardiansyah, mengaku sudah mendata berbagai infrastruktur fasilitas umum yang rusak terdampak pergerakan tanah beberapa waktu lalu. Satu di antaranya saluran air di irigasi Leuwibadak.

"Selain rumah warga, kami juga mendata kerusakan berbagai infrastruktur fasilitas umum akibat bencana," kata Dadan.

Dadan menjelaskan, kerusakan infrastruktur, termasuk saluran air, sudah diajukan diperbaiki. Koordinasi dengan dinas terkait pun sudah dilakukan karena penanganan dilakukan secara gotong royong di kalangan masyarakat.

"Kami sudah mendorong agar dinas terkait bisa menganggarkan biaya perbaikannya. Sehingga pasokan air bisa kembali lancar mengairi sawah maupun memenuhi kebutuhan masyarakat," pungkasnya. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya