Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

25 Kabupaten/Kota di Jateng Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem pada Senin 6 Januari 2025

Lilik Darmawan
05/1/2025 21:36
25 Kabupaten/Kota di Jateng Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem pada Senin 6 Januari 2025
Foto udara kondisi jalur utama pantura Demak-Kudus yang terendam banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin (18/3/2024).(ANTARA/AJI STYAWAN)

CUACA ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi mengancam 25 kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng). Ancaman bencana hidrometeorologi bisa terjadi akibat adanya bibit Siklon Tropis 94S di sekitar Samudera Hindia darat Daya Banten.

Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo mengatakan bahwa adanya bibir siklon tropis 94S di sekitar Samudera Hindia Barat Daya Banten, menyebabkan pembentukan wilayah pertemuan massa udara, perlambatan angin, dan belokan angin di Jateng.

"Cuaca ekstrem juga dipicu adanya kelembaban udara di berbagai ketinggian cenderung basah sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas serta kondisi labilitas udara yang cenderung labil di wilayah Jateng,"katanya pada Minggu (5/1).

Menurutnya, kondisi tersebut dapat menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedanghingga lebat yang bisa disertai petir dan kilat serta angin kencang di sejumlah wilayah Jateng hingga Senin (6/1).

"Pada Senin, ada 25 kabupaten/kota yang berpotensi cuaca ekstrem. Yakni Cilacap, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Brebes, Kab. Tegal, Pemalang, Kabupaten dan Kota Pekalongan, Batang, Kendal, Kabupaten dan Kota Semarang, Salatiga, Boyolali, Sragen, Wonogiri, Karanganyar, Jepara, Demak, Pati, Kudus, Rembang, Blora, Grobogan dan sekitarnya,"jelasnya

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi. "Baik berupa banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang dan sambaran petir terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," tambahnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya