Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
HUJAN yang terjadi beberapa hari terakhir, mengakibakan banjir dan tanah longsor terjadi di 12 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan (Sulsel). Bahkan, mengakibatkan dua korban jiwa, satu orang meninggal setelah terseret arus banjir di Kabupaten Barru, dan satu karena tertimbun longsor di Kabupaten Soppeng.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan, 12 kabupaten/kota yang banjir tersebut, yatu Kabupaten Barru, Maros, Soppeng, Sidenreng Rappang (Sidrap), Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Jeneponto, Bone, Gowa, Wajo, Pinrang, dan Kota Makassar, serta Kota Parepare. Untuk yang longsor, ada Kabupaten Maros, Soppeng, dan Gowa.
"Kondisnya sekarang masih kita pantau terus, ada yang airnya sudah surut. Ada juga yang masih tinggi, karena memang hujan masih terus mengguyur," jelas Kepala Pelaksana BPBD Sulsel Amson Padolo, Minggu (22/12).
Untuk yang meningga itu, semuanya anak-anak. "Di Kabupaten Barru, anak itu terseret air saa baru pulag sekolah, Sabtu (21/12). Semetara yang di Soppeng, anaknga tertimbun longsor di dalam rumah, yang tidak sepat diselamatkan orag tuanya. Kita berharap tidak ada tambahan korba jiwa," seru Amson.
Ia menambahkan, kondisi bencana kali ini, terparah terjadi di Kabupaten Barru, Maros, Pangkep dan Soppeng. Keempa kabupaten ini saling berbatasan. Bahkan akibat banjir dan longsor tersebut, kondisi jalan tidak bisa dilintasi kendaraan jenis apa pun.
Antrean kendaraan yang ingin ke Pangkep dari arah Makassar dan Maros tertahan karena air cukup tinggi, bahkan sudah melintasi jembatan dan jalan raya. Demikian pula dari arah Barru menuju Soppeng, jalan Trans Sulawes Tertutup material longsor.
"Saya yang biasanya dari Makassar ke soppeng hanya menempuh waktu 4-5 jam, ini saya baru tiba setelah 12 jam. Karena kita menunggu air surut selama 3 jam di daerah Kajuara, perbatasan Maros-Bone, tapi tida ada tanda-tanda surut, maka berputar ke Pangkep, tapi juga tertutup karena air juga naik sampa paha (70 centimeter). Akhirnya berbalik arah dan bisa tiba di rumah," jelas Jenny, 26, warga Soppeng.
Kendati deikian, Amson meminta warga tidak perlu khawatir, karena BPBD dan semua stakeholder terkait sudah siaga menghadapi bencana, termasuk bantuan makanan, dan logistik lainnya. "Kita selau menyiapka buffer stock, bantuan lain aan menyusul, jika mdang aaa hal mendesak atau ada kekurangan," tukas Amson.
Semetara itu, terkait kemungkinan dilakukannya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), seperti yang dilauka tahun sebelumnya untuk megurangi intensitas hujan, dan meminimalisir dampak bencana yang meluas, menurut Amson, Sulsel belum ada rencana untuk itu.
"Belum ada rencana untuk TMC, karena belum pada kondisi cuaca hujan degan intensitas hujan deras yang ekstrem. Jika kondisi itu terjadi, kita baru akan ajuka dilakukan TMC," pungkas Amson.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memang mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk Wilayah Sulawesi Selatan pada 22 Desember 2024 pada pukul 13.00 Wita berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada pukul 13.30 Wita. Kondisi tersebut, diperkirakan masih dapat berlangsung hingga pukul 15.30 Wita. (H-3)
DARI semua kabupaten yang dilanda bencana hidrometeorologi di Sulawesi Selatan, Kabupaten Sinjai, yang terparah, lantaran dikepung angin puting beliung, longsor, dan banjir.
Peristiwa tanah longsor tersebut terjadi sekitar pukul 19.45 WIB, Rabu malam. Kedua korban pada saat kejadian sedang bermain tenda-tendaan bersama dua anak lainnya.
Ribuan jalan dan bangunan telah rusak dan terendam oleh banjir yang deras di Korea Selatan, dengan laporan kerusakan lahan pertanian dan kematian ternak yang meluas.
Dua orang pekerja bangunan tertimbun longsor saat sedang menggali fondasi rumah di kawasan Padasuka, Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat (18/7) malam.
Dinas PUPR Depok bersama warga telah melakukan upaya penanganan darurat sementara di beberapa titik.
Antisipasi lainnya yang dapat dilakukan yakni dengan membuat bronjong dan turap mandiri,
Bencana dipicu hujan deras yang terjadi dalam waktu cukup lama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved