Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Banjir dan Longsor Soppeng, 1 Orang Hilang dan 1 Rumah Hanyut

 Lina Herlina
21/12/2024 21:42
Banjir dan Longsor Soppeng, 1 Orang Hilang dan 1 Rumah Hanyut
Evakuasi korban banjir dan longsor Soppeng.(Dok. MI)

LAPORAN Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Soppeng menyebutkan, satu orang dinyatakan hilang dan satu rumah hanyut akibat banjir dan tanah longsor, yang terjadi di kabupaten yang jaraknya sekitar 150 kilometer dari Makassar, Sulawesi Selatan.

Banjir dan longsor Soppeng terjadi, Minggu (21/12) di 17 desa/kelurahan dari tujuh kecamatan di Soppeng, yaitu Kecamatan Lalabata, Donri-donri, Ganra, Liliriaja, Marioriwawo, Lilirilau, dan Kecamatan Marioriawa.

Dampak bencana banjir, satu rumah hanyut, sementara 10 rumah lainnya terdampak longsor, dan satu orang dinyatakan hilang dan belum ditemukan karena tertimbun longsor.

"Bukan hanya rumah yang terdampak banjir, fasilitas pendidikan, rumah ibadah, dan areal persawahan padi dan perkebunan jagung juga terdampak. Untuk jumlah masih diinventarisir, termasuk pembersihan material di lokasi banjir dan longsor," sebut Shahrani, Kepala BPBD Soppeng.

Kabupaten soppeng merupakan wilayah daerah rawan bencana karena beberapa daerah aliran sungai (DAS) melewati sejumlah sungai, seperti Sungai Lawo, Sungai Walennae, Sungai Pajalesang, Sungai Paddangeng, Sungai Sero, Sungai Langkemme.

Banjir dan tanah longsor terjadi, akibat hujan dengan intensitas deras terjadi terus menerus sejak Kamis (19/12). "Sungai-sungai yang ada di Soppeng itu pun meluap sehingga menimbulkan banjir di beberapa kecamatan dan akibat hujan deras terjadi tanah longsor di Desa Mattabulu Kecamatan Lalabata," ungkap Shahrani.

Sayap Bending di Tinco sekitar 8 Meter amblas terbawa arus air sungai, tanggul Sungai Kaca jebol sekitar 25 meter, kemudian jembatan gantung penghubung Desa Soga-Desa Mariorilau hanyut terbawa arus.

"Penanganan darurat telah dilaksanakan secara terkoordinasi antara Pemerintah Kabupaten Soppeng bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) PB BPBD Kabupaten Soppeng bersama instansi terkait, TNI, Polri, Pihak Swasta, Relawan, dan masyarakat dengan mengumpulkan informasi wilayah yang terdampak banjir," seru Shahrani.

Ada pun upaya yang telah dilakukan di lokasi bencana, yaitu melakukan pembersihan sampah di lokasi banjir agar aliran sungai segera lancar kembali. Melakukan gotong royong dengan masyarakat untuk pembersihan material tanah yang menghalangi jalan akibat longsor. (Z-9)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya