Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

808 Bencana Hidrometeorologi Terjadi di Jakarta Sepanjang 2024

Mohamad Farhan Zhuhri
17/12/2024 20:39
808 Bencana Hidrometeorologi Terjadi di Jakarta Sepanjang 2024
Aktifitas pasar yang tergenang banjir rob di kawasan Pengasinan, Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara,(MI/Ramdani)

PENJABAT (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi memaparkan data terkait bencana hidrometeorologi yang terjadi di Jakarta sepanjang tahun 2024. Ia mengatakan ada 808 kejadian dan ratusan di antaranya termasuk banjir di berbagai wilayah.

Adapun bencana hidrometeorologi ini termasuk tanah longsor, banjir, angin kencang, jalan tergenang, dan pohon tumbang. Ia menegaskan, 808 kejadian tersebut masih cukup terkendali.

"Tercatat ada 808 kejadian. Alhamdulillah relatif terkendali. Di antaranya adalah 109 kejadian banjir, kemudian 317 kejadian jalannya tergenang, kemudian juga ada 13 kejadian angin kencang, 333 kejadian pohon tumbang, dan 36 kejadian tanah longsor," ujar Teguh di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (17/11).

"Itu yang sudah kita catat terkait bencana hidrometeorologi," lanjutnya.

Pihaknya menjelaskan, saat ini penanganan banjir dan genangan di Jakarta sudah semakin baik dari tahun ke tahun. Berdasarkan survei, saat ini masih ada sejumlah wilayah yang selalu mengalami banjir secara berulang.

"Antara lain, dari seluruh wilayah yang ada di Jakarta, ada sekitar 21 kecamatan, kemudian kelurahan ada 42, RW 72, kemudian juga RT 198," ucapnya.

Lebih lanjut terkait banjir, Teguh menyampaikan penyebab banjir sendiri diketahui terbagi menjadi tiga, yakni kiriman air dari daerah hulu, curah hujan ekstrem, dan kenaikan permukaan air laut.

Untuk curah hujan ekstrem yang melebihi kapasitas drainase DKI sebesar 100 milimeter per detik, maka akan dipercepat lewat ratusan pompa yang disiagakan. 

Kemudian untuk air kiriman, pihaknya bakal mengebut pengerjaan sejumlah fasilitas penampung air seperti waduk, normalisasi sungai, embung, dan lainnya.

Sementara untuk banjir rob, pihaknya memfokuskan pengerjaan tanggul pantai yang juga dilakukan bersama dengan pemerintah pusat.

"Kami sudah melakukan langkah-langkah inovasi. Ada sosialisasi, ada kemudian persiapan petugas, ada kemudian apel siaga, kemudian juga persiapan untuk berbagai hal, termasuk servisnya. Kita sudah lakukan," pungkasnya. (Far/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya