Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Sahroni Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Diusut Transparan

Rahmatul Fajri
25/11/2024 21:20
Sahroni Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Diusut Transparan
Petugas provost mengawal tersangka AKP Dadang Iskandar saat konfrensi pers di Mapolda Sumatera Barat, di Padang, Sabtu (23/11/2024).(ANTARA/Iggoy el Fitra)

WAKIL Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni meminta kasus penembakan yang dilakukan oleh AKP Dadang Iskandar terhadap sesama anggota polisi hingga tewas di Polres Solok Selatan diusut secara transparan. 

Sahroni menekankan pengusutan kasus ini tidak hanya untuk menindak AKP Dadang Iskandar tetapi juga langkah konkret dalam pemberantasan penambangan ilegal (illegal mining) yang diduga memiliki kaitan dengan insiden tersebut.

“Tadi kami sudah bertemu langsung dengan pelaku. Ada beberapa hal yang disampaikan, tetapi tidak bisa kami ungkapkan di sini. Kami fokus agar kasus ini ditangani dengan lugas dan transparan,” ujar Sahroni di Mapolda Sumatera Barat, Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin, (25/11).

Sahroni mengapresiasi Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono yang memerintahkan seluruh jajarannya untuk mengambil langkah hukum terhadap aktivitas penambangan ilegal. “Pak Kapolda tadi secara langsung memerintahkan seluruh Kapolres di depan saya untuk menindak tegas tambang ilegal. Ini langkah yang penting dan harus segera ditindaklanjuti di lapangan,” tambahnya.

Politisi Partai NasDem itu menekankan bahwa penanganan kasus ini selaras dengan arahan langsung dari Presiden Prabowo untuk memberantas aktivitas penambangan ilegal yang kerap menimbulkan masalah keamanan dan hukum. “Ini bukan hanya arahan Kapolda, tetapi juga perintah dari Bapak Presiden. Kita tidak main-main, semuanya harus ditindak secara hukum,” tegasnya.

Lebih lanjut, Sahroni menyatakan bahwa kasus ini harus menjadi momentum untuk introspeksi dan perbaikan di tubuh Polri, khususnya di Sumatera Barat. Ia berharap langkah-langkah yang diambil Kapolda dapat menghasilkan solusi nyata agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kami berharap setelah kami kembali ke Jakarta, Kapolda segera mengambil tindakan tegas dan transparan atas semua masalah ini, termasuk kasus di Solok Selatan. Penanganan kasus ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Riyanto Anshari menjadi korban penembakan yang dilakukan Kabag Ops AKP Dadang Iskandar di Mapolres Solok Selatan, Jumat (22/11).

Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono mengatakan ada dugaan beking tambang ilegal dalam kasus penembakan Dadang. Ia mengatakan saat ini Polres Solok Selatan sedang menangani kasus tambang ilegal galian C.

"Sebelum peristiwa terjadi, salah satu anggota Polres sedang melakukan pendekatan hukum terhadap pekerjaan tambang diduga ilegal jenisnya galian C, di Solok Selatan. Saat pelaksanaan, tanpa diduga seorang perwira yang juga sebagai tersangka, oknum anggota kami pada posisi kontra pada penegakan hukum," tuturnya.

Meski demikian, Suharyono menyebut pihaknya masih mendalami motif dari aksi penembakan yang dilakukan Dadang.

"Sampai saat ini secara intensif sedang kita dalami apa yang menjadi motifnya," ujarnya. (P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik