Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
KETUA Harian Kompolnas Irjen Pol. (Purn) Arief Wicaksono Sudiotomo turun langsung mengawasi proses penyidikan kasus penembakan oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar terhadap Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar. Ulil tewas dalam insiden ini.
"Sejak kejadian itu terjadi sebetulnya kami sudah bekerja. Tetapi kita bekerja secara sistem, kami datang ke sini (Padang) untuk melihat secara langsung apa yang sudah dilakukan Polda Sumbar dan jajaran,” kata Arief dalam keteranganya, dikutip Senin (25/11).
Pengamatan awal, kata Arief, tindakan hukum yang diambil Bid Propam Polda Sumatra Barat (Sumbar) serta Ditreskrimum sudah berada dalam koridor yang tepat. Yakni penegakan hukum sesuai peraturan perundang-undangan.
Meski demikian, Arief menegaskan bahwa proses penyidikan masih terus berjalan. Selain menyidik kasus, polisi juga akan melaksanakan sidang kode etik kepada AKP Dadang.
"Begitu juga tersangka merupakan anggota Polri aktif secara paralel akan dilaksanakan sidang kode etik kepada tersangka,” ungkapnya.
Guna memastikan kasus diusut tuntas, Arief mengatakan Kompolnas akan melakukan pemeriksaan langsung di Tempat Kejadian Perkara (TKP), yakni Polres Solok Selatan. Dia melaksanakan kunjungan ke Polda Sumbar pada Minggu, 24 November 2024.
"Kami juga berkepentingan melihat langsung bagaimana kondisi di TKP, setelah kegiatan ini kami akan berangkat ke TKP di Polres Solsel,” pungkas Arief.
Sementara itu, Kapolda Sumbar Irjen Suharyono menyambut baik kedatangan Kompolnas beserta rombongan. Selain lembaga pengawas eksternal Polri itu, hadir pula pengawas internal Korps Bhayangkara yakni jajaran Itwasum Polri dan Div Propam Polri.
"Untuj mengklarifikasi, mendalami dan melihat secara langsung berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di wilayah Sumbar, khususnya di wilayah hukum Polres Solsel," kata Suharyono.
Sebelumnya, peristiwa polisi tembak polisi ini terjadi sekitar pukul 00.43 WIB, Jumat, 22 November 2024 di Parkiran Polres Solok Selatan yang terletak di Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir. Kabag Ops AKP Dadang Iskandar melepaskan tembakan kepada Kasat Reskrim AKP Ulil Ryanto Anshari.
Berdasarkan informasi, penembakan karena Sat Reskrim Polres Solok Selatan menangkap pelaku tambang galian C. Saat menuju Polres, Kasat Reskrim mendapat telepon dari Kabag Ops terkait adanya penangkapan terhadap pelaku tambang galian C yang telah diamankan Personil Sat Reskrim Polres Solok Selatan.
Sesampainya, tersangka yang diamankan di Ruang Reskrim Polres Solok Selatan tengah dilakukan pemeriksaan. Saat personil berada dalam ruangan, terdengar bunyi tembakan dari luar, dan saat diperiksa keluar, Kasat Reskrim sudah terkena tembakan dan tidak bergerak.
Motif penembakan diketahui AKP Dadang kesal karena permintaan untuk membantu terkait penangkapan pelaku galian tambang tidak direspons oleh AKP Ulil. AKP Dadang menembakkan dengan senjata api yang digunakannya.
Timah panas bersarang di tubuh korban bagian kepala. Korban sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong. Pria 34 tahun itu kini telah dimakamkan di Taman Makam Bahagia, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Ulil mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa anumerta dari AKP menjadi Kompol. (Yon/I-2)
AKP Dadang Iskandar tidak mengajukan banding atas putusan sidang Kode Etik Profesi Polri (KEPP).
WAKIL Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni meminta kasus penembakan yang dilakukan oleh AKP Dadang Iskandar di Polres Solok Selatan diusut secara transparan.
AKP Ryanto Ulil Anshar disebut berencana mundur dari Kepolisian sebelum tewas pada Jumat, 22 November 2024. Namun, informasi ini tidak sampai ke teman seangkatannya
KELUARGA masih menunggu kedatangan jenazah Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Solok Selatan, Sumatra Barat, AK Ulil Ryanto Anshari, yang meninggal dunia diduga karena ditembak rekannya.
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada mengatakan kasus penembakan yang dilakukan oknum polisi di Solok Selatan masih dalam proses penyelidikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved