Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KELUARGA masih menunggu kedatangan jenazah Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Solok Selatan, Sumatra Barat, AK Ulil Ryanto Anshari, yang meninggal dunia diduga karena ditembak rekannya.
Ulil rencananya akan dimakamkan di Makassar, Sulawesi Selatan. Ia diduga ditembak oleh AK Dadang Iskandar, 57, Kabag Ops Polres Solok Selatan.
Sebelum dimakamkan, jenazah korban terlebih dahulu disemayamkan di rumah duka, di BTN Atang Jaya, Kelurahan Bitoa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
Keluarga almarhum sudah melakukan persiapan menunggu kedatangan jenazah yang diperkirakan tiba, Jumat (22/11) Pukul 21.00 Wita.
Paman korban yang merupakan purnawirawan polisi, Joni Mangin, mengatakan keluarga saat ini masih dalam proses menunggu semua proses pemulangan jeazah dari mulai dari Sumatra Barat ke Jakarta, lalu ke Makassar. "Sehingga kami ibadah sambil menunggu rencana berikutnya," katanya.
Joni mengaku kaget saat mendengar kabar tersebut.
"Ibunya menangis terus, apalagi almarhum belum berkeluarga, dan anak yang baik. Saya malah tidak tahu kalau dia sekarang tugas di Solok, karena terakhir saya komunikasi, dia di Jawa Tengah," ucapnya.
Keluarga berharap pelaku bisa dihukum setimpal, terlebih dia juga seorang polisi, yang harusnya menjadi pengayom masyarakat. "Masak hanya gara-gara penyidikan tambang galian c, berujung kematian," ketus Joni.
Dari laporan yang beredar, kejadian tersebut terjadi pada Jumat (22/11) dini hari sekitar pukul 00.34 WIB, di parkiran Polres Solok Selatan, Jorong Bukit Malintang Barat Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, Sumbar.
Ada pun kronologis kejadiannya, Satuan Reskrim Polres Solok Selatan, mengamankan pelaku tambang galian C. Saat menuju Polres, Kasat Reskrim mendapat telepon dari Kabag Ops terkait adanya penangkapan terhadap pelaku tambang galian C yang telah diamankan oleh Personil Sat Reskrim Polres Solok Selatan.
Sesampainya di Polres, tersangka yang diamankan di Ruang Reskrim Polres Solok Selatan dilakukan pemeriksaan terhadap pelaku yang dimankan. Saat personel berada dalam ruangan, terdengar bunyi tembakan dari luar, dan saat diperiksa keluar, Kasat Reskrim sudah terkena tembakan dan tidak bergerak.
Saksi, yang merupakan Aipda Tomi Yudha T, Aspolres Solok Selatan, Kanit Tipidter Satreskrim Polres Solok Selatan, dan Briptu Satryadi, Aspolres Solok Selatan, Banit Tipidter Sat Reskrim Polres Solok Selatan, melihat mobil yang dikendarai Kabag Ops meninggalkan TKP (tempat kejadian perkara).
Kabag Ops menggunakan mobil dinas Isuzu Dmax dengan nomor plat 3-46, dan melihat Kasat Reskrim terkena dua tembakan di bagian kepala (pelipis sebelah kanan dan pipi kanan). Kabag Ops melakukan tembakan diduga menggunakan senjata api pendek jenis pistol HS : 260139.
Ada pun barang bukti yang diamankan di lokasi kejadian, yaitu mobil Toyota Rush berwarna hitam dengan nomor pelat B 1215 QH, selongsong peluru kaliber 9 mm sebanyak dua butir yang berasal dari senjata api pendek. (LN/ J-3)
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada mengatakan kasus penembakan yang dilakukan oknum polisi di Solok Selatan masih dalam proses penyelidikan.
INSIDEN polisi tembak polisi kembali terjadi, kali ini terjadi di Solok Selatan, Sumatera Barat. Seorang perwira polisi menembak rekan perwiranya sendiri menggunakan senjata api.
KASUS polisi tembak polisi kembali terjadi. Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar tewas diduga ditembak Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar.
Jenazah akan dimakamkan Minggu (24/11). Rencana awal di TPU (Tempat Pemakaman Umum) Panaikang, Makassar.
Pemakaman Ryanto dilakukan dengan proses upacara kepolisian. Upacara pelepasan sebelumnya dilakukan di rumah duka yang dipimpin Wakapolda Sulsel Brigjen Nasri.
KASUS penembakan tragis yang menewaskan Kasatreskrim Polres Solok Selatan, AK Riyanto Ulil Anshar, membuka tabir gelap kejahatan tambang ilegal di Sumatra Barat.
KETUA Komisi III DPR RI, Habiburokhman, mengutuk tindakan kasus pembunuhan atau polisi tembak polisi yang terjadi di Solok Selatan, Sumbar.
IPW menduga bahwa oknum polisi Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar yang menembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan membekingi tambang ilegal galian C.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved