Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kapal yang Melintas di Perairan TN Komodo Diminta Waspada Abu Vulkanik Lewotobi

Marianus Marselus
11/11/2024 13:13
Kapal yang Melintas di Perairan TN Komodo Diminta Waspada Abu Vulkanik Lewotobi
KANTOR Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo soal dampak erupsi Gunung Lewotobi di perairan TN Komodo.(Dok. MI)

KANTOR Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo keluarkan Notice to Mariners (NtM) kepada kapal wisata dan kapal lainnya untuk waspada abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi di perairan Taman Nasional (TN) Komodo.

Kepala KSOP Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto mengatakan sebaran abu vulkanik di wilayah perairan TN Komodo bisa mempengaruhi  jarak pandang saat berlayar.

Peringatan itu tertuang dalam Notice to Mariners (NtM) atau pemberitahuan kepada nakhoda kapal yang dikeluarkan KSOP Labuan Bajo, pada Minggu (10/11).

"Jarak pandang;di perairan kian terbatas akibat intensitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang semakin meningkat," kata Stefanus, Senin (11/11).

Stefanus melarang nahkoda memaksakan kapal berlayar jika jarak pandang terbatas. Selain itu, nahkoda kapal diminta untuk memastikan kelakyakan kapal dan berlindung jika cuaca buruk.

"Berlindung dan berlabuh jangkar apabila jarak pandang terbatas dan melanjutkan pelayaran kembali setelah jarak pandang normal," kata Stephanus.

"Memberitahukan kepada kapal-kapal lainnya jika mengetahui adanya bahaya cuaca. Berkoordinasi dengan syahbandar dan Basarnas jika mengetahui cuaca semakin memburuk," tambahnya.

KSOP tidak akan mengeluarkan surat persetujuan berlayar (SPB) kepada kapal jika cuaca semakin memburuk. SPB adalah syarat yang harus dimiliki setiap kapal untuk boleh berlayar.

Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi besar pada Senin 4 November 2024. Hingga hari ini eskalasi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, masih tetap tinggi dan cenderung naik.

Demi keamanan, radius bahaya kembali diperluas menjadi 9 kilometer dari puncak gunung. Jumlah pengungsi meningkat menjadi 11.445 orang. (Z-9)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya