Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pulau Lombok Sudah Bersih dari Debu Vulkanis Gunung Lewotobi

Putri Anisa Yuliani
14/11/2024 12:27
Pulau Lombok Sudah Bersih dari Debu Vulkanis Gunung Lewotobi
Ilustrasi(Dok Bandara Lombok)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan partikel debu vulkanis erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT), kini sudah menghilang dari langit Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB).
  
"Kondisi pantauan terakhir sebaran abu bergeser ke tenggara (Pulau Sumba) dengan ketinggian sekitar 3.300 meter," kata Ketua Tim Data dan
Analisis Stasiun Klimatologi BMKG NTB Bastian Andriano sebagaimana dilansir dari Antara, Kamis (14/11).
  
Bastian mengatakan sejak Rabu (13/11) sore, Bandara Lombok sudah membuka kembali beberapa jadwal penerbangan dari dan menuju ke Lombok. Adapun untuk hari ini jadwal penerbangan sudah kembali normal.
  
Menurutnya, kondisi sebaran partikel debu vulkanis hari ini tidak seluas dan setinggi kemarin. "Berdasarkan pantauan terakhir, tidak ada sebaran abu di atas wilayah NTB," ucap Bastian.
  
Pada 13 November 2024 BMKG mengungkapkan sebaran abu vulkanis Gunung Lewotobi Laki-Laki sampai ke Pulau Lombok dan berada pada ketinggian 30.000 kaki atau sekitar 9.144 meter di atas permukaan laut.
  
Jarak Pulau Lombok dengan Gunung Lewotobi Laki-Laki sejauh sekitar 1.000 kilometer. Namun, tiupan angin barat hingga barat daya membuat partikel debu vulkanis menyebar ke lokasi yang jauh dari titik erupsi.
  
Berdasarkan pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki saat ini tercatat landai. Tinggi kolom erupsi hanya 1-2 kilometer pada 13 November 2024 dan hari ini sejak pukul 00.00-06.00 Wita hanya setinggi 1-1,5 kilometer.
  
Gunung Lewotobi Laki-laki merupakan gunung berapi aktif dengan ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut yang kini masih menyandang status level IV atau awas.
  
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada sebanyak 2.735 Kepala Keluarga (KK) atau 12.200 jiwa mengungsi dan terkena dampak dari erupsi gunung berapi kembar tersebut. (Ant/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya