Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Erupsi Eksplosif Berpotensi Terjadi Lagi di Gunung Lewotobi Laki-Laki

Alexander P Taum
20/7/2025 14:51
Erupsi Eksplosif Berpotensi Terjadi Lagi di Gunung Lewotobi Laki-Laki
Gunung Lewotobi Laki-laki(Dok Magma Indonesia )

AKTIVITAS Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, hingga kini masih tinggi berdasarkan hasil analisis visual dan instrumental dari Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BPVMBG). Bahkan, peningkatan aktivitas gunung setinggi 1.584 mdpl itu diprediksi akan mengalami erupsi eksplosif lagi.

Dalam laporan khusus perkembangan aktivitas Lewotobi Laki-laki per 17 - 18 Juli, Kepala BPVMBG Muhammad Wafid menjelaskan bahwa asap kawah utama gunung api tersebut berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal, tinggi sekitar 50- 300 meter dari puncak.

Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, barat daya, barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 19-29.5°C.

Mahfud merinci data kegempaan 1 kali guguran, 8 kali gempa hembusan, 6 kali gempa Harmonik, 27 kali gempa tremor Non-Harmonik, 12 kali gempa low frequency (LF), 21 kali gempa vulkanis Dalam, dan 18 kali gempa tektonik jauh.

"Dalam dua hari terakhir, asap yang teramati tampak lebih tipis dibandingkan sebelumnya," ujar Wafid.

Kata dia, pada malam hari, terlihat sinar api samar di sekitar kawah. Secara visual, teramati aktivitas pelepasan gas berupa uap air bertekanan yang membentuk asap putih tipis, mengindikasikan adanya peningkatan suhu di area kawah.

"Sementara itu, data seismik mencatat peningkatan aktivitas gempa low frequency dan gempa vulkanis dalam, yang menunjukkan adanya suplai magma serta kenaikan tekanan gas dari kedalaman menuju bagian yang lebih dangkal," ucapnya.

Mahfud berkata, dari hasil pemantauan Global Navigation Satellite System (GNSS) menunjukkan pola inflasi yang terjadi sejak lima hari terakhir hingga saat ini.

"Pola ini mengindikasikan adanya migrasi magma dari kedalaman menuju zona yang lebih dangkal. Indikasi tersebut diperkuat oleh tren kenaikan data tiltmeter selama satu minggu terakhir, yang menunjukkan inflasi terjadi lebih dekat ke kawah, yakni pada radius sekitar 4 km, dibandingkan dengan stasiun GNSS yang berjarak 6,5 km dari kawah."

Kombinasi kedua data deformasi ini, kata dia, mengindikasikan adanya peningkatan tekanan dalam konduit akibat suplai magma baru. Kondisi ini berpotensi mengarah pada terjadinya erupsi eksplosif dan/atau aliran lava.

"Jadi berdasarkan analisis visual dan instrumental tersebut, aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih tinggi, sehingga tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih ditetapkan pada Level IV (Awas)," ucap Wafid.

Badan Geologi pun mengingatkan masyarakat dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 kilometer dan sektoral barat daya - timur laut 7 kilometer dari pusat erupsi, serta tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah.

"Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya. Selain itu, masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana agar mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat, terutama pada daerah aliran sungai yang berhulu di puncak Lewotobi Laki-laki, seperti di Nawakote, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen," jelasnya.

Selain itu, warga yang terdampak hujan abu dianjurkan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan. (PT/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya