Penerbangan di Tiga Bandara di Flores Masih Lumpuh

SEBANYAK tiga bandara di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih tutup hingga Jumat (15/11), imbas dari erupsi Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur.

Tiga bandara itu ialah Frans Sales Lega di Ruteng, Fransiskus Xaverius Seda di Maumere dan H Hasan Aeroboesman di Ende.

Penutupan bandara membuat penerbangan dari dan ketiga bandara ini dihentikan sementara.

Baca juga : Erupsi Gunung Lewotobi, Sejumlah Bandara masih Ditutup hingga Terbatasnya Penerbangan

Corporate Communications Strategic of Wings Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan, penyebaran abu vulkanis Gunung Lewotobi di ruang udara dan sisi darat telah memengaruhi lalu lintas penerbangan. 

"Pembatalan sementara ini merupakan langkah pencegahan untuk memastikan keselamatan seluruh penumpang, kru dan operasional penerbangan, mengingat abu vulkanis yang menyebar di ruang udara (airways) membahayakan mesin pesawat dan jarak pandang yang dapat dilihat oleh pilot saat mengoperasikan pesawat," kata Danang Mandala Prihantoro kepada Media Indonesia.

Menurutnya, visibilitas ini sangat penting dalam memastikan penerbangan yang aman, terutama saat lepas landas, saat berada di udara dan mendarat.

Baca juga : Bandara Komodo Kembali Dibuka, Maskapai masih Enggan Lakukan Penerbangan

Tercatat 20 penerbangan Wings Air yang terdampak abu vulkanis dan dibatalkan sementara yakni Kupang-Maumere-Kupang 4 kali penerbangan, Kupang-Ende-Kupang 4 kali penerbangan, Kupang-Bajawa-Kupang 2 kali penerbangan, dan Kupang-Ruteng-Kupang 2 kali penerbangan.

Selanjutnya, Maumere-Labuan Bajo-Maumere 2 kali penerbangan, Ende-Labuan Bajo-Ende 2 kali penerbangan, Bajawa-Labuan Bajo-Bajawa 2 kali penerbangan, Kupang-Waingapu-Kupang 2 kali penerbangan.

"Bagi pelanggan yang memiliki tiket pada rute-rute tersebut, Wings Air menyediakan opsi untuk perubahan jadwal penerbangan (reschedule) atau pengembalian dana tiket (refund) sesuai kebijakan yang berlaku," ujarnya. 

Adapun total pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki sampai Jumat pagi tercatat sebanyak 12.205 orang tersebar di berbagai titik di Flores Timur hingga Pulau Adonara, serta Kabupaten Sikka. (PO/J-3)