Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemerintah Daerah Diminta Aktif Mendukung Program 3 Juta Rumah

 Gana Buana
29/10/2024 18:23
Pemerintah Daerah Diminta Aktif Mendukung Program 3 Juta Rumah
Realisasi program 3 juta rumah(Antara)

PROGRAM 3 juta rumah merupakan langkah nyata pemerintah untuk memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat Indonesia.

Dalam mendukung kebijakan ini, pemerintah daerah diharapkan dapat berperan aktif dengan menyiapkan lahan khusus untuk pembangunan perumahan.

Pj Walikota Cilegon Nana Supiana menyampaikan, dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, Cilegon memiliki peluang strategis bagi pengembang untuk berkontribusi lebih dalam menyediakan perumahan yang layak.

"Adanya  REI Banten Property Expo 2024 hingga 3 November mendatang di Cilegon Center Mall diharapkan dapat memacu keinginan masyarakat untuk memiliki rumah.ungkap Nana, Selasa (29/10)

Ketua DPD REI Banten Roni H. Adali mengungkapkan program 3 juta rumah diluncurkan sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan perumahan di Indonesia, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Subsidi perumahan menjadi salah satu aspek kunci dalam program ini, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memiliki rumah dengan biaya yang lebih terjangkau.

"Namun, tantangan terbesar yang dihadapi adalah kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang sering kali habis, menyulitkan akses masyarakat terhadap rumah bersubsidi," kata Roni.

Roni menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas untuk mengatasi hambatan ini. Dalam kondisi resesi global yang memengaruhi daya beli masyarakat, penurunan penjualan rumah di Banten, khususnya Cilegon, menjadi nyata.

Oleh karena itu, pameran REI Banten Property Expo 2024 ini diharapkan tidak hanya menjadi tempat transaksi tetapi juga diskusi konstruktif mengenai solusi untuk mengatasi tantangan yang ada.

"Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat Cilegon mendapatkan informasi mengenai produk rumah yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Ada empat bank besar—BTN, BSI, BNI, dan BRI—ikut berpartisipasi untuk menawarkan kemudahan dalam pembiayaan melalui KPR (Kredit Pemilikan Rumah)," kata dia. 

Ia menjelaskan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam merealisasikan program ini. Ketersediaan lahan yang terbatas untuk pembangunan rumah, terutama di daerah perkotaan, menjadi salah satu hambatan utama.

Roni mengungkapkan bahwa regulasi yang ada perlu dibenahi agar tidak menghambat pengembangan rumah bersubsidi. Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman diharapkan dapat memberikan solusi konkret untuk masalah ini, termasuk memperbaiki skema pembiayaan dan meningkatkan kuota subsidi setiap tahunnya.

“Regulasi yang menghambat harus segera diperbaiki, sementara yang baik tetap dipertahankan. Ini penting untuk memberikan kepastian kepada pasar agar program 3 juta rumah dapat berjalan lancar,” tegas Roni.

Hal ini akan membantu mengendalikan harga jual tanah dan memastikan bahwa masyarakat MBR memiliki akses yang lebih baik terhadap perumahan.

"Roni menekankan pentingnya kolaborasi antara pengembang, pemerintah, dan masyarakat untuk menyukseskan program ini," tambah dia.

Direktur Pembiayaan Perumahan BP Tapera Imam Syafii Toha menyampaikan, program 3 juta rumah adalah langkah nyata pemerintah dalam memenuhi kebutuhan perumahan.

"BP Tapera dibentuk bertujuan untuk menyediakan dana murah dan berkelanjutan, sehingga masyarakat, terutama generasi milenial dan Z, dapat lebih mudah memiliki rumah sendiri," tandas dia. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya