Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
SEBUAH bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bungbulang 5, di Desa, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat mengalami kerusakan berat. Kerusakan tersebut terjadi, pascagempa berkekuatan magnitudo 5,3 guncang Sukabumi, pada Minggu (15/9) sekitar pukul 16.54 WIB terletak di koordinat 7.81 LS dan 106.55 BT, tepatnya di laut pada jarak 91 kilometer dengan kedalaman 10 kilometer.
Getaran gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Sukabumi dirasakan sebagian masyarakat di Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Pangandaran dan menyebabkan satu ruang bangunan SDN Bungbulang 5, mengalami kerusakan di bagian atap hingga sebagian tembok rusak. Kejadian tersesebut, tidak menimbulkan korban jiwa, karena kegiatan belajar mengajar (KBM) tengah libur.
Kepala Bidang SDM Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan mengatakan, pihaknya menerima laporan dari Kepala Seksi Trantib, Kecamatan Bungbulang ada satu ruang bangunan SDN Bungbulang 5 terdampak gempa Sukabumi. Bangunan tersebut, mengalami kerusakan berat pada bagian atap dan dinding tembok.
Baca juga : Sukabumi Diguncang Gempa 5,3 Magnitudo, BPBD belum Terima LaporanKerusakan
"Berdasarkan informasi yang diterimanya dari Kepala Seksi Trantib Kecamatan Bungbulang ada satu ruang bangunan SDN Bungbulang 5 telah mengalami kerusakan saat gempa bumi terjadi di Kabupaten Sukabumi berkekuatan magnitudo 5,3 pada pukul 16.54 WIB. Akan tetapi, laporan yang diterima hanya satu ruang kelas kondisinya rusak berat," katanya, Minggu (15/9/2024).
Ia mengatakan, bangunan sekolah yang telah terdampak gempa bumi mengalami kerusakan berat, karena getaran dirasakan cukup kencang dan membuat warga menyelamatkan diri keluar rumah hingga mereka kembali lagi ke rumah masing-masing setelah kondisi aman.
Kejadian yang terjadi, memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka karena pada saat gempa terjadi tidak ada kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.
Baca juga : Daftar Wilayah di Jawa Barat yang Terdampak Gempa Garut, Ratusan Rumah Rusak
"Karena sedang hari libur juga, jadi pada saat kejadian memang tidak ada kegiatan belajar mengajar (KBM) di dalam sekolah. Akan tetapi, jumlah kerugian atas rusaknya SDN Bungbulang 5 masih belum bisa diketahui dan dipastikan sekolah akan menghitung nominal kerusakannya," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Balawista Kabupaten Pangandaran, Dodo Taryana mengatakan, gempa yang berpusat di Sukabumi sempat dirasakan beberapa detik hingga sebagian pengunjung yang ada di pantai merasakan getaran tapi mereka melakukan aktivitas. Namun, gempa yang terjadi pada sore hari bagi pengunjung perhotelan tidak ada kepanikan dan mereka terlihat biasa saja.
"Pengunjung wisata berada di Pangandaran memang merasakan getaran gempa bumi yang terjadi pada sore hari, tetapi mereka biasa saja, tidak adanya kepanikan malah pengunjung banyak berjalan kaki, belanja oleh-oleh. Gempa bumi M 5,3 yang telah terjadi di Sukabumi, untuk kondisi air laut normal dan tidak ada kerusakan," paparnya. (H-2)
Gempa Sukabumi tersebut berada di kedalaman 13 kilometer. Menurut BMKG Jawa Barat, gempa bumi ini terjadi akibat aktivitas sesar aktif.
Gempa bumi magnitudo 5,6 di Sukabumi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Gempa tidak berpotensi tsunami
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa bumi tersebut terjadi sekira pukul 17:14 WIB.
Patahan yang masih aktif di wilayah Sukabumi antara lain Sesar Cimandiri dan Cipamingkis. Sesar tersebut berada di wilayah darat.
WILAYAH Sukabumi diguncang gempa berkekuatan 4,5 magnitudo pada Rabu (2/10). Belum ada gempa susulan hingga saat ini.
Tidak ada murid maupun warga yang tertimpa material benteng karena aktivitas sekolah diliburkan. Kejadian itu pun sudah dilaporkan kepada Dinas Pendidikan.
SEORANG pendaki Gunung Sagara, Desa Tenjonagara, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat, meninggal dunia diduga akibat serangan jantung.
Kunjungan dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan empati Kepolisian terhadap korban pingsan dan luka ringan.
Kepala Dinas Kesehatan Garut, Leli Yuliani mengatakan, pesta rakyat syukuran makan gratis pernikahan ada penambahan korban dan tercatat 30 orang.
Keberadaan koperasi merah putih bukan tujuan akhir tapi bagaimana masyarakat bisa lebih sejahtera setelah pembentukan koperasi.
Korban hilang pada Sabtu (5/7) sekitar pukul 16.30 WIB di kawasan Pengkolan Mala, Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut.
SATUAN Reserse Kriminal Polres Garut berhasil mengungkap dan menangkap dua orang pelaku penggelapan kopi seberat 7.922 kg biji kopi kering senilai lebih dari Rp760 juta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved