Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
TÜV Rheinland Indonesia (TRID), perusahaan terkemuka dalam bidang jasa TIC (Testing, Inspection, and Certification), bekerja sama dengan Perhutani untuk melakukan aksi penanaman pohon di Sentul Eco Edu Tourism Forest, Jawa Barat.
Mengusung tema Our Journey, Our Impact, penanaman pohon yang menjadi langkah strategis untuk masa depan industri Indonesia ini merupakan bukti nyata komitmen TÜV Rheinland Indonesia dalam mendukung pelestarian lingkungan, berkontribusi pada keberlanjutan ekosistem alam, dan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan.
Aksi penanaman pohon yang dilakukan pada Sabtu (31/8) lalu dihadiri oleh sejumlah pimpinan dan perwakila dari TÜV Rheinland Indonesia, termasuk APA IMEA HR Director Smitha Galla, Komisaris TÜV Rheinland Indonesia Indaryati Swarna Dewi Motik, Managing Director TÜV Rheinland Indonesia I Nyoman Susila.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, emisi karbon di Indonesia saat ini mencapai sekitar 1,8 miliar ton CO² per tahun, menjadikannya salah satu negara penghasil emisi terbesar di dunia. Melalui penanaman 200 pohon diharapkan akan terjadi pengurangan emisi karbon sekitar 4.400kg CO² per tahun.
Baca juga : ACC dan Kodim 0601 Lakukan Penghijauan di Pandeglang
Angka ini didasarkan pada perhitungan bahwa setiap pohon mampu menyerap sekitar 22 kg CO² per tahun, seperti yang dilaporkan oleh forestdigest.com.
Menurut Managing Director TÜV Rheinland Indonesia, I Nyoman Susila, menegaskan pentingnya program ini dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan serta membantu mengurangi emisi karbon.
“Penanaman 200 pohon adalah langkah konkret dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan serta berkontribusi dalam upaya global memerangi perubahan iklim. Kami ingin mengajak seluruh karyawan dan masyarakat untuk berperan aktif dalam melindungi lingkungan kita. TÜV Rheinland Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung pelestarian alam melalui berbagai inisiatif nyata seperti program penanaman pohon ini,” ujarnya.
Baca juga : Jakarta Targetkan Tekan Emisi Hingga 0% di 2060
Dalam kesempatan yang sama, Direktur SDM, Umum, dan IT Perum Perhutani, M. Denny Ermansyah, mengapresiasi inisiatif ini dan menekankan pentingnya penanaman jenis pohon Multipurpose Tree Species (MPTS) seperti durian dan sukun.
“Kami sangat menghargai langkah konkret yang diambil TÜV Rheinland dalam mendukung pelestarian lingkungan melalui aksi penanaman pohon. Tanaman MPTS yang ditanam ini benar-benar memberikan manfaat ekonomi berkelanjutan dan dapat menjadi sumber mata pencaharian tanpa perlu menebang pohon. Kami berharap inisiatif ini menjadi contoh bagi perusahaan lain dalam mendukung pelestarian lingkungan,” ujar Denny.
Denny menjelaskan lebih lanjut tentang pentingnya tanaman MPTS yang bersifat multiguna karena memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan. Selain menghasilkan komoditas kayu dan nonkayu, tanaman ini juga memberikan manfaat tambahan bagi masyarakat atau petani setempat sebagai sumber mata pencaharian tanpa harus melakukan penebangan pohon. (J-3)
Otorita IKN menggelar acara penanaman pohon demi mendukung penghijauan di kawasan tersebut.
Penanaman pohon di lahan sekitar 3 hektare ini sebagai langkah awal menahan air limpasan dan erosi di area hak guna usaha (HGU) di Desa Tugu Selatan
"Sengaja dipilih jenis pohon pule karena rindang, sehingga membuat kota teduh. Disamping itu, pohon pule relatif lebih kuat, daunnya tidak mudah rontok seperti pohon lainnya,"
Bentuk ucapan selamat diimbau berbentuk bibit tanaman bukan karangan bunga
Terwujudnya Taman Kehati diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan ekosistem.
Pemerintah Kabupaten Lamongan mulai melakukan penghijauan di Lapangan Gajah Mada dengan penanaman pohon, Jumat (3/1). Sebanyak 150 pohon dari berbagai jenis ditanam serentak.
Grab Indonesia menyatakan berhasil mencegah emisi karbon hingga 30.000 ton CO2e dari pengoperasian lebih dari 11.000 kendaraan listrik (GrabElectric) di Indonesia.
Transisi energi tidak hanya tentang pengurangan emisi tetapi juga untuk penciptaan lapangan kerja dan peluang investasi.
ESP sangat efektif untuk meningkatkan produksi pada sumur dengan cadangan yang masih besar tapi bertekanan rendah atau dengan angka produksi yang menurun.
Proyek green hydrogen to power tersebut sejalan dengan Rencana Aksi Nasional Hidrogen dan Amonia yang baru diluncurkan Indonesia.
MP TREE di desain untuk menjadi green street furniture, yang tidak hanya berfungsi sebagai pemurni udara tetapi juga fungsi publik, fungsi estetika, dan fungsi edukasi tentang lingkungan.
Proyek yang dijalankan sejak 2022 ini berhasil mengurangi emisi karbon lebih dari 110 ton CO2e di area Cakung saja dengan capaian 8% untuk armada dan 22% untuk konsumsi listrik warehouse.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved