Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
TES psikologi Briptu FN saat rekrutmen anggota Polri dipertanyakan. Hal ini menyusul perbuatannya membakar sang suami yang juga anggota Kepolisian.
"Pertanyaan mengapa Polwan yang bakar suami bisa lolos tes psikologi saat penerimaan? Justru itu yang juga menjadi pertanyaan kami," kata Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti, Selasa (11/6).
Namun, Poengky mengatakan rekrutmen calon anggota Polri telah menggunakan sistem Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis (BETAH). Dalam proses rekrutmen tersebut, kata dia, melibatkan Pengawas Internal Polri dan Pengawas Eksternal Polri, termasuk Kompolnas.
Baca juga : Kompolnas Tagih Janji Kapolri Beri Posisi Strategis Polwan
Berdasarkan pengawasan Kompolnas, proses rekrutmen sudah berjalan dengan baik dan profesional. Mereka yang memiliki masalah dengan kesehatan dan kejiwaan sudah pasti tersingkir.
"Kompolnas melihat bahwa setelah selesai pendidikan dan masuk ke lingkungan kerja, kehidupan anggota-anggota baru tersebut sangat dinamis," ujar Poengky.
Poengky menyebut perlu mengetahui hasil tes psikologi Briptu FN. Guna memastikan apakah ada gangguan kejiwaan saat penerimaan, namun tidak terdeteksi. Sebaliknya, hasil pemeriksaan psikologi normal, tetapi terjadi depresi setelah melahirkan bayi kembar.
Baca juga : 7 Polwan Dikirim Jadi Petugas Pelayanan Ibadah Haji
"Oleh karena itu kami meminta dilakukannya pemeriksaan psikiatri kepada Polwan yang menjadi pelaku, mengapa yang bersangkutan melakukan hal tersebut? Apakah dalam kondisi sadar atau terserang depresi?," ujar anggota lembaga pengawas eksternal Polri itu.
Kompolnas menduga polwan itu menderita post partum depression atau depresi pascamelahirkan. Penyidik Polda Jawa Timur (Jatim) diminta melakukan pemeriksaan terhadap tersangka untuk membuktikan dugaan tersebut.
Polda Jatim telah menetapkan Briptu FN sebagai tersangka, dan menahannya di Rutan Polda Jatim. Tersangka dijerat Pasal 44 Ayat 3 Subs Ayat 2 UUD Nomor 23 Tahun 2004 tentang KDRT dengan ancaman hukum 15 tahun penjara.
Diketahui, Briptu FN yang berdinas di Polres Mojokerto Kota itu diduga membakar suaminya, Briptu RWD di rumah mereka yang berada di kompleks Asrama Polisi Polres Mojokerto pada Sabtu pagi, 8 Juni 2024. Briptu RWD sempat menjalani perawatan medis di ruangan ICU RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto karena menderita luka bakar 96 persen.
Namun, nyawanya tidak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia pada Minggu, 9 Juni 2024 pukul 12.55 WIB. (Medcom/Z-6)
Sawah dan kebunnya seluas 500 bata atau 7.000 meter persegi sudah dijual untuk membiayai anaknya agar dapat masuk menjadi polwan.
KAPOLDA Metro Jaya, Irjen Fadil Imran menginginkan Polwan kembali ke masa kejayaannya
Adapun Briptu Christy meninggalkan tugas dari Polresta Manado sejak 15 November 2021 dan masuk DPO pada 30 Januari silam.
Pelaku berinisial EE diamankan Subdit Kamneg Dit Reskrimum PMJ. Ia mengatakan pelaku masih menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
Kapolri berharap pasukan perdamaian dunia mengedepankan polwan lebih banyak.
Berbagai prestasi dan tindakan ini yang akhirnya membawa AKP Seala Syah Alam mendapat promosi jadi Kasi Yanmin (Kepala Seksi Pelayanan Administrasi) di Polda Metro Jaya.
Pembukaan Seleksi Asesmen Calon Anggota Kompolnas
Kompolnas menegaskan Polda Jawa Barat tidak menghapus dua nama tersangka, Andi dan Dani, dari daftar pencarian orang (DPO) kasus pembunuhan Vina dan Eky.
Kompolnas menyatakan tidak ada kelalaian yang dilakukan oleh Kapolresta Cirebon dalam penanganan kasus pembunuhan Vina dan Rizky alias Eky tahun 2016.
Seperti diketahui, Tim Sub Direktorat Perindustrian dan Perdagangan (Indag) Bareskrim tengah melakukan penyidikan mengenai izin Rekomendasi Impor Produk Hortikulutr
Pihak Polda Metro Jaya juga telah menetapkan salah satu dari ahli waris Lie Bok Sie, Damiri H Sajim, sebagai tersangka atas dugaan memasuki lahan pekarangan orang lain.
Peristiwa dugaan pemalakan itu terekam kamera, sehingga viral di media sosial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved