Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
MUSIM kemarau semakin berdampak pada masyarakat di Cilacap, Jawa Tengah (Jateng). Hingga kini, krisis air bersih telah melanda 617 keluarga atau 2.261 jiwa.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap Budi Setyawan mengatakan bahwa pihaknya terus menyuplai kebutuhan air bersih untuk warga. "Hingga sekarang, sudah ada 10 tangki dengan total 50 ribu liter yang disalurkan," jelasnya pada Rabu (5/6).
Menurutnya, pasokan air bersih sebanyak 50 ribu liter tersebut untuk warga yang bermukim di lima desa dan tersebar di tiga kecamatan. "Yakni Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, kemudian Desa Cimrutu dan Rawaapu, Kecamatan Patimuan serta Desa Gintungreja, Kecamatan Gandrungmangu," ujarnya.
Baca juga : Kekeringan Meluas, 7.500 Warga Cilacap Bergantung Suplai Air Bersih
Di kelima desa tersebut, ada 617 keluarga atau 2.261 yang mengalami krisis air bersih. Sehingga sejak akhir Mei lalu hingga sekarang, BPBD menyuplai kebutuhan air bersih untuk mereka.
Sementara Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan mengatakan pihaknya meminta masyarakat salah satunya Cilacap untuk waspada dampak kekeringan meteorologis. "Kekeringan ini terjadi karena dampak dari curah hujan yang kurang," katanya.
Selain Cilacap, kabupaten lainnya di Jateng yang diminta waspada adalah Kebumen, Purworejo, Blora, Demak, Grobogan, Rembang, Kendal, Klaten, Sukoharjo, dan Wonogiri. Sedangkan siaga kekeringan adalah Jepara dan Pati. (Z-6)
Warga protes karena sulit mendapat distribusi air bersih yang sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir.
Warga kerap mengonsumsi air yang sudah terkontaminasi dengan abu vulkanis.Meskipun sudah dimasak hingga mendidih, mereka masih sering mengalami sakit perut.
MASYARAKAT Kabupaten Bekasi meminta agar Pemerintah Kabupaten Bekasi menjadikan penuntasan krisis air bersih sebagai program prioritas dalam lima tahun ke depan
Kekurangan air bersih kembali menjadi sorotan utama di Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara, usai banjir besar yang melanda wilayah tersebut pada 24 April 2025
Menurut laporan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2020, beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami kelangkaan atau krisis air bersih pada 2045.
"Di Bangka ini kalau musim kemarau, di titik-titik tertentu warga kesulitan mencari air bersih, bahkan hingga membeli,"
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, bahkan pada malam hingga pagi hari suhu udara dapat mencapai di bawah 14 derajat celcius.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
BMKG menegaskan fenomena cuaca dingin di Indonesia bukan disebabkan Aphelion, melainkan Monsun Dingin Australia dan musim kemarau.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved