Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
POLISI melibatkan psikolog untuk mengembangkan kasus anak bunuh ibu kandung yang terjadi di Kampung Cilandak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Ra, 28, warga RT 15/04, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder yang merupakan tersangka pembunuh ibu kandungnya Inas, 44, mengalami keterlambatan berpikir, tetapi saat diberikan pertanyaan Ra bisa menjawab," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri, Selasa (15/5).
Pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB Senin dan warga sekitar kediaman geger atas kasus itu. Polisi bertindak cepat menangkap pelaku.
Menurut Ali, untuk mengetahui kondisi kejiwaan tersangka, polisi mendatangkan psikolog karena beredar informasi bahwa tersangka diduga merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) karena kerap kali mengamuk.
Baca juga : Gara-Gara Kesal, Anak Tega Bunuh Ibunya dengan Garpu Tanah
Hasil pemeriksaan psikolog akan dijadikan bahan untuk mengembangkan penyidikan lebih lanjut, hingga saat ini Ra masih dimintai keterangan oleh penyidik Satreskrim Polres Sukabumi.
Selain itu, motif tersangka tega membunuh ibu kandungnya masih didalami. Tapi dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang diperkuat keterangan dari tersangka, ternyata Ra membunuh ibu pada Senin (13/5) sekitar pukul 17.30 WIB dan kasus ini baru terungkap keesokan harinya atau Selasa pagi.
"Tersangka dan korban tinggal berdua di rumahnya, bahkan setelah membunuh ibunya, Ra sempat tidur di kamarnya yang bersebelah dengan kamar korban yang masih terdapat jenazah Inas (ibu kandung tersangka)," katanya.
Ali mengatakan kasus ini baru terungkap pada Selasa pagi. Tersangka datang ke rumah dan memberikan uang kepada tetangganya. Saat itu, Ra meminta tetangganya itu untuk membunuh dirinya.
Namun permintaan tidak wajar tersebut tidak diindahkan oleh tetangganya yang kemudian mendatangi tempat tinggal korban serta tersangka dan menemukan jasad Inas sudah dalam kondisi meninggal dunia dengan wajah penuh luka.
Lanjut dia, tersangka mengakui membunuh ibunya dengan menggunakan garpu tanah, Pembunuhan yang dilakukan Ra saat korban tengah tidur. Dari hasil pemeriksaan fisik korban ditemukan beberapa luka seperti di bagian kepala, leher dan dada, bahkan gigi korban pun terlepas diduga terkena hantaman garpu tanah. (Ant/P-5)
Berbicara kepada anak-anak tentang penyakit serius, seperti kanker bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua.
Momen lebaran bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga kesempatan bagi anak-anak untuk belajar mengelola uang.
Artis, model, dan pembawa acara Dian Ayu Lestari membagikan tips liburan bersama anak-anak, termasuk memilih tempat yang cocok dan mempersiapkan peralatan penting.
Si kecil cenderung lebih mudah pilek dan batuk di musim hujan. Pengaruh cuaca pada perkembangan kuman menjadi salah satu penyebabnya.
Agar anak tidak stunting, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak jauh hari, bahkan sebelum masa kehamilan.
Sebagian orang tua melarang anak bermain hujan. Padahal, bermain di tengah hujan memberi sejumlah manfaat buat anak.
Pimpinan panti mengaku mendapat titipan 40 ODGJ dari Dinas Sosial Kabupaten Bandung
Polres Garut mendatangkan dokter kejiwaan untuk memeriksa pelaku pembunuhan dan mutilasi di Garut, Jawa Barat.
Dinsos berupaya melakukan langkah terutamanya memfasilitasi keluarga dengan memberikan bantuan supaya semua keluarga penyandang disabilitas ODGJ untuk meningkatkan ekonomi.
ORANG dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kota Depok, Jawa Barat menjalani vaksinasi covid-19. Sampai saat ini sudah ada 12 ODGJ yang divaksin.
Sebanyak 68 warga perempuan ODGJ telah diberikan pelayanan kependudukan sehingga nantinya dapat berpartisipasi dalam program vaksinasi nasional.
Pelaku tindakan asusila terhadap seorang anak di sebuah mal (pusat perbelanjaan) di kawasan Bintaro, merupakan pengidap gangguan jiwa alias ODGJ.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved